Memahami Fenomena Iklim La Nina, Asal-usul Serta Dampaknya Bagi Cuaca di Indonesia
BMKG memprediksi kondisi ini dapat memicu frekuensi dan curah hujan wilayah Indonesia pada bulan-bulan ke depan.
Bagaimana La Nina Timbul
Mekanisme terbentuknya La Nina secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saat Angin Passat (trade wind), kolam air laut yang hangat dapat mencapai lebih jauh ke Pasifik barat.
Hal ini termasuk pula Indonesia sehingga Perairan Indonesia lebih hangat dari biasanya.
Adapun Samudera Pasifik bagian tengah akan lebih dingin dari biasanya dan termoklin akan lebih dangkal di timur.
Akibatnya, air laut lebih dingin dari level bawah naik ke permukaan sebagai penguatan upwelling.
“Konveksi dan pembentukan awan menguat di wilayah Indonesia, seiring dengan sirkulasi Walker juga menguat,” kata Indra.
Dampak
Indra menjelaskan, secara umum dampak utama dari fenomena La Nina ke cuaca atau iklim di Indonesia yakni timbulnya peningkatan curah hujan.
Akan tetapi, ia mengatakan, kondisi topografi di Indonesia yang berbeda-beda maka dampak La Nina di Indonesia pun tidak seragam di seluruh wilayah.
“Berdasarkan kajian ilmiah dari histori kejadian-keadian sebelumnya, dampak La Niña berupa peningkatan curah hujan terjadi terutama di bagian tengah dan timur wilayah Indonesia,” kata Indra.
Masyarakat diimbau untuk waspada dampak ikutan dari curah hujan tinggi yaitu bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor.
Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat misalnya, dengan melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Di antaranya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diingatkan untuk Waspada, Ini yang Perlu Kita Pahami soal Fenomena La Nina"