BPOM Izinkan Obat Remdesivir Digunakan untuk Pasien Virus Corona Berat

BPOM Izinkan Obat Remdesivir Digunakan untuk Pasien Virus Corona Berat

Editor: Hari Susmayanti
POOL/REUTERS
Satu ampul obat Ebola remdesivir ditunjukkan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman, 8 April 2020. Remdesivir kini sedang diuji coba untuk pengobatan Covid-19. 

Namun untuk pasien Covid-19 dalam kondisi berat, terutama kritis angka keberhasilan dari obat-obatan tersebut tidak terlalu besar.

Erlina berkata, remdesivir tersebut nantinya akan diberikan melalui infus atau suntikan.

"Remdesivir diberikan melalui infus. Hari pertama 200 miligram, hari berikutnya bisa sampai 5-10 hari diberikan sebanyak 100 miligram. Ini diinfuskan bersama NaCL 0,9 persen," terangnya.

"Kita berharap, remdesivir akan memberikan efektivitas yang baik dan juga aman untuk pasien Covid-19," imbuhnya.

Apa efek sampingnya?

Erlina mengatakan, efek samping dari remdesivir diduga akan memengaruhi hati atau liver dan juga ginjal. Oleh sebab itu, kata Erlina, RSUP Persahabatan akan melakukukan uji coba pada 25 pasien Covid-19 dalam kondisi berat.

"Dalam uji coba itu, kita akan mengeluarkan pasien-pasien yang juga memiliki masalah sakit liver atau sakit ginjal," ujar dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPOM Izinkan Remdesivir untuk Kasus Covid-19 Berat, Ini Efek Sampingnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved