Update Corona di DI Yogyakarta
Ikut Swab Massal, Ratusan ASN di Pemkab Gunungkidul Negatif COVID-19
Konfirmasi positif COVID-19 hanya dijumpai pada pegawai Puskesmas dan Dinkes, di mana pemeriksaan swab-nya sudah dilakukan jauh hari.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul terus menggalakkan pengambilan swab secara massal.
Kegiatan itu terutama dilakukan di lokasi-lokasi yang dianggap beresiko tinggi penularan COVID-19.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan pihaknya sudah melakukan swab massal di sejumlah perkantoran dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul.
"Kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut terutama yang melakukan pelayanan administrasi publik, sehingga tindakan swab diperlukan," jelas Dewi ditemui pada Selasa (29/09/2020) lalu.
Secara rinci, pengambilan swab sudah dilakukan pada 69 pegawai Disdukcapil, 39 pegawai DPMPT, 37 pegawai DP3AKBPMD, dan 59 pegawai BKPPD Gunungkidul.
• Lakukan Swab Massal, Dinkes Gunungkidul Terkendala Kapasitas Lab Hingga Keengganan Warga
Dewi juga mengungkapkan sejumlah pegawai di Sekretariat Daerah Gunungkidul juga menjalani pengambilan swab kemarin.
Terkait hasil dari pengujian swab yang sudah diambil, Dewi mengatakan seluruh pegawai tersebut negatif COVID-19.
Konfirmasi positif COVID-19 hanya dijumpai pada pegawai Puskesmas dan Dinkes, di mana pemeriksaan swab-nya sudah dilakukan jauh hari.
"14 dari 1.938 pegawai Puskesmas positif, begitu juga dengan 21 pegawai Dinkes yang kemarin itu. Sedangkan yang dari OPD kami pastikan negatif semua," ungkapnya.
Dewi mengatakan hasil swab dari pegawai OPD di luar Dinkes dan Puskesmas tersebut sekaligus menepis kekhawatiran adanya potensi kluster perkantoran.
• Kembali dari Banten dan Surabaya, 4 Warga Gunungkidul Dinyatakan Positif COVID-19
Sebab saat ini para pegawai tersebut sudah kembali bekerja di kantor meski dalam situasi pandemi.
Ia juga memandang protokol kesehatan di perkantoran OPD juga sudah berjalan dengan benar, baik oleh pihak kantor atau pun pegawainya masing-masing.
Hal ini tercermin dari hasil swab negatif yang didapat tersebut.
"Jadi kluster perkantoran di Gunungkidul sampai saat ini hanya di lingkungan Dinkes, tapi itu wajar karena kami terlibat langsung penanganan COVID-19," jelas Dewi.
Meski hasil yang didapat tergolong baik, Dewi memastikan penjaringan (screening) kasus dengan metode swab massal tetap berjalan.
Ia menargetkan seluruh OPD tersentuh penjaringan tersebut secara bertahap.
Terpisah, Kepala Diadukcapil Gunungkidul Markus Tri Munarja menyampaikan rasa syukur atas hasil tersebut.
• Melandai, Seminggu Gunungkidul Catatkan 4 Kasus Baru dan 1 Meninggal Dunia Akibat COVID-19
Sebab instansi yang dikelolanya tersebut termasuk beresiko tinggi penyebaran COVID-19, mengingat banyaknya layanan tatap muka yang dilakukan.
"Hasil itu jadi jaminan bahwa layanan yang kami berikan aman dan tetap memadai bagi warga," katanya dihubungi lewat pesan singkat.
Markus juga mengatakan pihaknya semakin mantap dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama dalam menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Pasalnya, kepatuhan protokol kesehatan menjadi bukti dari rendahnya potensi penularan COVID-19 di lingkungan perkantoran.
Keyakinan itu juga semakin menguat dengan hasil yang disampaikan. (TRIBUNJOGJA.COM)