Danang Wicaksana Sulistya (DWS) Berkomitmen Siap Dukung dan Beri Kemudahan Bagi Peternak
DWS menyatakan dirinya berkomitmen untuk mendukung upaya Tugimin jika dipercaya memimpin Sleman
TRIBUNJOGJA.COM - Belum dimilikinya izin edar dari Kementerian Pertanian membuat Kelompok Produksi Pupuk Organik "Tani Subur" di Dusun Wonorejo, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, kesulitan untuk memperluas jangkauan pemasaran.
"Untuk pemasaran (pupuk) keluar Sleman, sampai hari ini kami masih mengandalkan pesanan. Padahal, kami ingin bisa memasarkan langsung kepada masyarakat secara langsung agar bisa menaikkan jumlah produksi dan penjualan. Tapi hal tersebut belum bisa terlaksana karena kelompok kami belum memiliki izin edar dari Kementerian Pertanian," kata Manajer Produksi Tani Subur, Mujihartono Tugimin kepada Calon Bupati Sleman nomor urut 1 Danang Wicaksana Sulistya (DWS), Senin (28/9/2020).
Saat ini produksi pupuk organik mencapai 2 ton per hari dan pemasarannya tidak hanya wilayah Sleman, juga ke daerah lain di luar DIY.
Hal ini dilakukan dengan pola kemitraan antar gabungan kelompok tani (gapoktan), instansi pemerintah, dan lembaga pendidikan .
Tugimin menambahkan, dengan 11 orang tenaga kerja, pengolahan pupuk yang dirintis sejak 2009 ini sekarang bisa menghasilkan pupuk organik dua ton per hari.
Saat ini, penyediaan bahan baku dilakukan dengan memberdayakan peternak setempat.
Hampir seluruh bahan baku yang berupa kotoran sapi dan kotoran kambing dipasok dari desa dan kecamatan sekitar mengingat pasokannya yang cukup berlimpah lantaran jumlah kelompok ternak yang jumlahnya mencapai belasan.
“Namun jika terjadi kelangkaan kami harus mencari dari kecamatan terdekat. Selama ini tidak pernah kehabisan untuk bahan baku kotoran hewan. Kami juga sudah membuat jaringan di setiap kelurahan dan kecamatan untuk bahan baku ini," imbuhnya.

Menurut Tugimin, awalnya produksi pupuk organik tersebut hanya digunakan kalangan sendiri, yakni warga Wonorejo.
Namun produksi pupuk ternyata terus mengalami peningkatan. Untuk itu, pihaknya mulai meminta bantuan sejumlah perguruan tinggi untuk melakukan pendampingan.
"Kami berharap, jika nanti terpilih menjadi Bupati (Sleman), Mas Danang bisa membantu kami mengurus izin usaha dan izin edar produk pupuk kami. Agar produksi dan pejualan bisa meningkat sehingga bisa memperluas lapangan pekerjaan di Wonorejo," harap Tugimin.
Tugimin mengatakan, kelompok produksi pupuk organik "Tani Subur" ini merupakan pengembangan usaha dari kelompok ternak "Ngudi Makmur" yang berdiri tepat di sebelah tempat produksinya , untuk memaksimalkan kotoran hewan ternak.
Kelompok ternak yang berdiri pada tanggal 10 Mei 2005 ini menempati lahan tanah kas Desa Sariharjo seluas 3000 meter persegi.
Pendirian kelompok ternak ini atas inisiatif beberapa warga Wonorejo yang ingin meningkatkan kebersihan pedukuhan dan derajat kesehatan masyarakat serta mengelola ternak secara intensif berpola agribisnis.
Kelompok ternak Ngudi Makmur merupakan kelompok ternak berpredikat Madya dengan anggota sebanyak 47 orang.
Jumlah anggota kelempok ini hingga kini yang terdaftar di Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, sebanyak 71 anggota.
Merespon harapan Tugimin tersebut, DWS menyatakan dirinya berkomitmen untuk mendukung upaya Tugimin jika dipercaya memimpin Sleman.