Pendidikan

UGM Rencanakan Kuliah Luring Metode Shifting pada Tahun Ajaran Baru

Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengatakan bahwa perkuliahan tatap muka atau Luring dimungkinkan akan dimulai pada tahun ajaran baru mendatang yakni 202

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Rektor UGM Prof Panut Mulyono 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengatakan bahwa perkuliahan tatap muka atau Luring dimungkinkan akan dimulai pada tahun ajaran baru mendatang yakni 2021-2022.

Namun Panut mengatakan bahwa hal tersebut tentu melihat perkembangan trend kasus Covid-19. Bila kasus masih stabil tinggi, maka ia tetap memutuskan anak-anak didiknya untuk tetap melanjutkan pembelajaran daring.

Namun bila pandemi telah mereda atau bahkan mungkin sudah selesai, maka perkuliahan luring akan segera diterapkan sesuai rencana.

"Kalau bayangan saya tatap muka bergilir. Nanti kita lakukan, misal satu kelas 60 orang. Nanti dosennya di kelas terus, seeprtiga (mahasiswa) di kelas, dua pertiganya daring," ucap Panut seusai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kompleks Kepatihan, Senin (28/9/2020).

UGM Kembangkan Sistem Peringatan Dini, Bisa Deteksi Gempa Bumi Sejak Beberapa Hari Sebelumnya

Namun, Panut mengatakan untuk merealisasikan hal tersebut maka harus dipastikan semua kelas harus dilengkapi dengan fasilitas kamera.

"Harus ada kamera yang sepertinya bisa mengikuti tapi dosen juga tersiar lewat online. Minggu depan, yang sekarang ikut ngikuti daring, dan sebaliknya. Saya desain semacam itu. Tapi (saat ini) belum semua kelas ada kamera yang terhubung internet," ungkapnya.

Semester ini, lanjutnya, akan berakhir Desember 2020. Setelah pelaksanaan UTS, pihaknya akan melakukan evaluasi keadaan Covid-19.

"Kalau sudah baik, kita tatap muka, shifting. Tapi kalau masih menghawatirkan, daring," tegasnya.

Saat ini, Panut menjelaskan bahwa seluruh pembelajaran dilakukan daring.

Meski demikian beberapa mahasiswa dengan situasi khusus diizinkan untuk melakukan aktifitas secara langsung baik yang melakukan penelitian di laboratorium, penelitian di lapangan, konsultasi tatap muka dengan dosen, dan sebagainya.

"Kalau mahasiswa bimbingan tugas akhir lewat telepon susah,ketemu di kantor. Kalau 1 orang, 2 orang, nggak papa. Tapi jangan sampai ada penularan klaster," urainya.

SAKA UGM Kembali Torehkan Prestasi Internasional Melalui Folklore World Folk 2020

Panut menyampaikan, praktik laboratorium saat ini sebagian telah dibuka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Ini untuk memfasilitasi mereka terutama untuk mahasiswa S3, S2, S1 yang harus penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir dan tidak mungkin ditunda.

"Selama ini berjalan dengan baik walaupun pengaturan itu sangat ketat. Misal dalam masuk lab itu harus didata. Siapa masuk lab, jam berapa, kemudian ia bekerja di lab itu berapa jam, keluar kapan, semua terdata agar jika ada apa-apa tracingnya jelas," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved