Stasiun Geofisika Sleman Sebut Tiga Kabupaten di DIY yang Memiliki Potensi Gempa dan Tsunami
Secara keilmuwan, menurut Agus wilayah yang berbatasan dengan zona megathrust sangat berpotensi adanya tsunami.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Sleman turut menanggapi terkait kabar ancaman gempa bumi dan tsunami setinggi 20 meter, yang menjadi viral belum lama ini.
Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Agus Riyanto, mengatakan potensi gempa bumi dan tsunami di Selatan Jawa memang perlu diwaspadai.
Secara keilmuwan, menurut Agus wilayah yang berbatasan dengan zona megathrust sangat berpotensi adanya tsunami.
• Riset Peniliti ITB Ungkap Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa, Ini Respon BMKG
• Seperti Inilah Penampakan Awan Tsunami yang Muncul di Langit Meulaboh Aceh Barat
Menurutnya, terdapat lima provinsi yang tergolong berpotensi adanya tsunami di Selatan Jawa.
Kelima provinsi tersebut yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain di laut Jawa, potensi tsunami juga dapat di wilayah luar Jawa yakni di Bali dan Nusa Tenggara, daerah Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, dan Subduksi Lempeng Papu.
"Penelitian dan potensi gempa ini disampaikan lantaran saat ini belum ada alat yang mampu mendeteksi kapan tsunami dapat terjadi," katanya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Senin (28/9/2020).

Ia menambahkan, informasi para peneliti yang telah beredar bukan bermaksud untuk membuat resah masyarakat, melainkan sebagai bentuk edukasi terkait potensi tsunami.
Agus menambahkan, untuk wilayah DIY sendiri tiga Kabupaten yakni Bantul, Kulonprogo, hingga Gunungkidul menjadi titik yang dinilai berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami.
• BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Waspada
• Penjelasan BMKG Soal Fenomena Ekuinoks dan Pengaruhnya ke Cuaca
"Kejadian gempa bumi dan tsunami pada satu daerah itu berulang. Artinya jika suatu daerah pernah mengalami gempa besar, pasti suatu saat akan kembali menemui lagi. Ya kalau di wilayah DIY ini Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo. Di Jateng ya di Cilacap, Purworejo dan sekitarnya," urainya.
Saat ini BMKG masih memiliki 11 Early Warning System (EWS) yang dipasang untuk mendeteksi kekuatan gempa.
"Baru 11 yang kami punya. EWS ini hanya mampu menangkap sinyal dua menit setelah terjadi gempa," kata Agus.

Sebagai upaya edukasi, BMKG akan menggelar simulasi tsunami pada 9 Oktober yang akan datang.
Program tersebut dilaksanakan bersama Indian Ocena Wave Tsunami Exercise 2020.
"Itu latihan rutin dua tahunan, tentang sistem peringatan dini dan mitigasi untuk negara tepian Samudera Hindia. Akan digelar secara virtual nanti," tutupnya.
( tribunjogja.com / hda )