Kisah Pak Mul, Polisi Polda DIY yang Jiwa Raganya untuk Menangani Covid-19 Hingga Akhir Hayat
Bahkan di akhir hidupnya, polisi yang kerap disapa Mul tersebut masih berupaya membaktikan diri di tengah perang menghadapi Covid-19.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Kisah Pak Mul, Polisi Polda DIY yang Jiwa Raganya untuk Menangani Covid-19 Hingga Akhir Hayat
TRIBUNJOGJA.COM - Tak memiliki rasa lelah terjun dalam kemanusiaan untuk menangani Covid-19.
Itulah gambaran sosok anggota Polda DIY bernama Aiptu Sri Mulyono.
Bahkan di akhir hidupnya, polisi yang kerap disapa Mul tersebut masih berupaya membaktikan diri di tengah perang menghadapi Covid-19.
Kini, sang pahlawan pandemi telah pergi.
Aiptu Sri Mulyono meninggal dunia, Minggu (20/9/2020) lantaran terjangkit Covid-19.
Berbulan-bulan kuburkan jenazah pasien Covid-19.
Terhitung selama 4 bulan Mul, demikian sapaan akrab Aiptu Sri Mulyono, bertugas menguburkan jenazah pasien Covid-19.
Sehari-hari mengurus jenazah pasien Covid-19 membuatnya harus mengenakan alat pelindung diri (APD).
Seolah tak kenal lelah, Mul selalu mengerjakan tugasnya memakamkan jenazah.
Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta Pristiawan Buntoro menyampaikan, Mul bergabung dengan posko sejak awal pandemi Covid-19 masuk ke Yogyakarta, tepatnya pada 23 Maret hingga 30 Juni 2020.
"Beliau bergabung dengan Aman Nusa Progo, satgasnya Polda DIY. Di dalamnya berisi anggota kepolisian. Salah satu unsurnya Kimia Biologi Radiasi (KBR) milik Brimob beliau bergabung pada satuan itu. Lalu diperbantukan," ujarnya saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).
Ia menceritakan, Mul sering membagi ilmunya tentang kimia biologi radiasi yang dimilikinya.
"Termasuk stasiun dekontaminasi adalah sumbangsih dari beliau, sejak tanggal 30 satgas Aman Nusa Progo ada perpindahan, Pak Mul ada proses mutasi tidak lagi ikut dalam posko," katanya.
Pristiawan mengatakan, dirinya memastikan Mul tidak tertular saat bertugas bersama relawan di posko.
"Kalau tertularnya dari mana saya juga tidak berani menyimpulkan karena sejak 31 Juni sudah sibuk dengan ketugasan beliau, yang pasti kita dalam kaitannya preventif memastikan beliau tidak terpapar dari posko," ucapnya.
"Jadi intinya adalah bahwa kami bersaksi beliau orang baik banyak meninggalkan ilmu," kata Pristiawan.
Sementara itu, Komandan Brimob Polda DIY Kombes Pol Imam Suhadi memberikan kesaksian bahwa Mul adalah orang yang berintegritas dan tidak memiliki rasa lelah saat melakukan kegiatan kemanusiaan.
"Kalau saat menyemprot disinfektan itu sering diberi uang rokok sama pemilik tempat yang disemprot, tetapi beliau selalu menolak. Ya, beliau luar biasa dedikasi sama kesatuan luar biasa. Bahkan terlalu baik pada masyarakat. Sehingga kadang-kadang tidak lihat kondisi badan," ucapnya.
Ia membenarkan, Mul meninggal dan positif terinfeksi virus corona. Tak hanya Mul, istri dan anaknya juga terpapar virus corona.
"Iya positif Covid terakhir kan di rumah sakit pakai ventilator itu. Kebetulan keluarganya anak istrinya juga kena sekarang dirawat di rumah sakit," tambahnya.
Lanjut Imam, Mul sempat dipindah ke Sabhara dan Samapta agar bisa beristirahat dari kegiatan relawan.
Namun, Mul sering tetap bertugas sebagai relawan tanpa sepengetahuan atasan.
"Sempat saya istirahatkan, saya pindahkan ke Sabhara sama Samapta. Tapi kadang beliau tanpa sepengetahuan kita masih berhubungan relawan," katanya.
Ia berpesan kepada anggota kepolisian maupun para relawan untuk selalu menjaga kesehatan, jangan memaksakan diri jika merasa capek.
"Sebenarnya begini, tugas relawan maupun Brimob kepolisian ini sangat berat secara logika dapat virusnya dari zona-zona merah.
Tidak menjamin alat kita akan aman. Bahkan disinfektan yang kita hirup lama-lama bisa kanker," katanya.
Update Covid-19 24 September 2020
DKI Jakarta masih menempati posisi tertinggi penambahan kasus baru covid-19 pada Kamis (24/9/2020).
Selama 24 jam terakhir, kasus baru di wilayah Ibu Kota sebanyak 1.044.
Sementara urutan kedua ditempati oleh provinsi Jawa Barat dengan penambahan kasus baru sebanyak 804.
Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing menempati urutan ketiga dan keempat kasus baru terbanyak dengan penambahan 434 kasus dan 343 kasus.
Sedangkan secara nasional, pada Kamis (24/9/2020), kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 4.634.
Data tersebut terhitung sejak pukul 12.00 WIB Rabu (23/9/2020) hingga pukul 12.00 WIB pada Kamis.
Secara akumulatif, ada 262.022 kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.
Adapun jumlah penambahan ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 42.564 spesimen dalam 24 jam terakhir.
Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 34 provinsi.
Dari data tersebut, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.
Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (1.044 kasus baru), Jawa Barat (804 kasus baru), Jawa Tengah (434 kasus baru), Jawa Timur (343 kasus baru), dan Sumatera Barat (302 kasus baru).
Kemudian, data yang sama juga mencatat tiga provinsi yang tak mengalami penambahan kasus baru yakni Maluku, Papua Barat, dan Gorontalo.
Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 494 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Pemerintah juga mencatat ada penambahan 3.895 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 191.853 orang.
Selain itu, ada 128 penambahan pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona, sehingga jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini menjadi 10.105 orang. (*)
