Wabah Virus Corona

Hasil Studi Ungkap Bagaimana Pola Penularan COVID-19 di Kabin Pesawat

Temuan tersebut tentu amat penting sebagai panduan bagi pada para pelancong yang perlahan-lahan kembali menggunakan penerbangan udara.

Editor: Rina Eviana
SHUTTERSTOCK/MATEJ KASTELIC
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah pandemi Virus Corona penyebab COVID-19, ada aturan ketika penumpang pesawat akan bepergian.

Di antaranya adalah menyertakan hasil swab test maupun rapid test. Namun beberapa kasus menunjukkan prosedur itu masih ada kelemahan dimana beberapa penumpang pesawat yang nonreaktif saat rapid test ternyata positif COVID-19.

Dan dari beberapa peristiwa yang terjadi membuat pihak berwenang kecolongan mencegah penularan COVID-19.

Ilustrasi: Pemeriksaan kesehatan dan berkas penumpang
Ilustrasi: Pemeriksaan kesehatan dan berkas penumpang (istimewa)

Dua hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah menimbulkan pertanyaan apakah penularan COVID-19 dalam penerbangan panjang lebih mudah terjadi, daripada yang diduga sebelumnya?

Penelitan pertama mengamati empat orang dalam penerbangan 15 jam yang sama dari Boston, Amerika Serikat ke Hong Kong, yang kemudian keempatnya dinyatakan positif COVID-19 .

Dalam kasus tersebut, ditemukan urutan genetik virus pada keempatnya adalah identik, yang sangat menunjukkan bahwa virus dapat ditularkan selama perjalanan udara.

Studi lain memeriksa penerbangan 10 jam dari London, Inggris ke Hanoi, Vietnam, di mana 16 penumpang ditemukan terjangkit virus ini.

Sebanyak 12 di antaranya duduk di kelas bisnis pada dua kursi atau baris, dari satu-satunya orang yang bergejala dalam kabin itu.

“Kedekatan tempat duduk pun sangat terkait dengan peningkatan risiko infeksi,” demikian bunyi hasil penelitian itu.

Kedua hasil penelitian itu lalu diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases. Temuan tersebut tentu amat penting sebagai panduan bagi pada para pelancong yang perlahan-lahan kembali menggunakan penerbangan udara.

Sebut Salah Unggah, CDC Hapus Pembaruan Virus Corona Menyebar di Udara

Sebab, dengan temuan ini diharapkan akan ada cara yang bisa dilakukan menghindar dari paparan Virus Corona. Sebagai catatan, penelitan ini mengamati dua penerbangan yang terjadi di bulan Maret, dan tidak diketahui apakah para penumpang tersebut mengenakan masker atau tidak.  

Maskapai saat ini mewajibkan semua penumpang dan awak di atas pesawat memakai masker. Selain itu, banyak maskapai penerbangan telah menerbangkan pesawat dengan kapasitas penumpang lebih kecil, dan memblokir kursi tengah demi menciptakan jarak antara penumpang.

Nah, penelitian dimulai dengan memeriksa catatan 1.110 orang yang telah tertular COVID-19 . Dari sana dilihat siapa yang telah melakukan perjalanan, yang kemudian mengarah pada penemuan kelompok empat orang yang berada dalam penerbangan panjang yang sama, di Boeing 777.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Penelitian itu mampu menunjukkan urutan unik virus tersebut pada keempat pengidap, di mana ada kemungkinan, bahwa dua pengidap suami istri, duduk di belakang satu penumpang lain, sudah terinfeksi sebelum penerbangan.

"Namun, satu-satunya lokasi di mana keempatnya berada dalam jarak dekat untuk waktu yang lama adalah di dalam kabin pesawat," demikian pernyataan dalam penelitian itu. Lalu, riset yang dilakukan oleh para peneliti Vietnam dan Australia, mengidentifikasi seorang wanita pengusaha berusia 27 tahun yang mengalami sakit tenggorokan dan batuk sebagai penyebar infeksi.

Rekomendasi Kemenkes Soal Tiga Jenis Masker untuk Mencegah Penularan COVID-19

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved