Kemendes PDTT Akan Dorong Pembangunan Melalui Konsep Desa Inklusif
Dalam festival ini menyoroti upaya tercapainya desa inklusif di mana konsep ini ternyata juga seturut dengan program dari Kementerian Desa, Pembanguna
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sanggar Inovasi Desa dan Program Peduli menindaklanjuti kegiatan Kongres Kebudayaan Desa dengan menyelenggarakan Festival Inklusif 100%, Senin (21/9/2020).
Dalam festival ini menyoroti upaya tercapainya desa inklusif di mana konsep ini ternyata juga seturut dengan program dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Staf Ahli Bidang Hubungan Lembaga, Suprapedi yang didapuk mewakili Taufik Madjid plt Sekjend Kemendes PDTT, dalam pembukaan Festival Inklusif 100%, menyatakan bahwa pembangunan desa bisa diselenggarakan lebih efektif dan efisien, salah satu caranya adalah dengan mengacu konsep dengan konsep desa inklusif.
Kaum marjinal, disabilitas, perempuan, anak-anak dan kelompok yang lain harus terlibat secara aktif, partisipatif dalam pembangunan yang ada di desa, mulai dari penyusunan perencanaan bahkan dalam penganggaran.
• Mendes PDTT: Rp 8,3 Triliun BLT Dana Desa Telah Disalurkan
"Desa inklusif adalah salah satu metode pembangunan yang melibatkan partisipatif aktif dari masyarakat," imbuhnya dalam pembukaan yang dilakukan secara virtual tersebut.
Pihaknya akan terus mendorong pembangunan desa inklusif sehingga kelompok rentan, marginal dapat terwadahi.
Suprapedi menilai bahwa pada dasarnya desa inklusif adalah kondisi kehidupan di desa yang setiap warganya bersedia secara sukarela membuka ruang kehidupan, meniadakan hambatan untuk berpartisipasi, setara, saling menghargai dan merangkul setiap perbedaan dalam pembangunan.
Dengan konsep tersebut maka desa inklusif ini selaras dengan sustainable development goals (SDGS) atau pembangunan berkelanjutan.
Sesuai misinya, ke depan SDGS desa akan menjadi upaya terpadu untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, tumbuh merata, tidak ada ketimpangan, peduli dengan kesehatan, pendidikan maupun tanggap budaya.
• Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar Terima Anugerah Doktor Honoris Causa dari UNY
Dan saat ini Kemendes PDTT akan menjadikan SDGS menjadi rujukan dalam pembangunan desa, dan ini akan sangat sesuai dengan desa inklusif.
"Karena konsep dalam pembangunan berkelanjutan adalah no one left behind, tidak meninggalkan satu orang pun," tuturnya.
Ia mengatakan, mulai 2021, Kemendes PDTT akan membuat model percontohan desa inklusif di tingkat kabupaten maupun kota dan cara penyebarannya hingga tingkat desa-desa.
Ini akan menjadi tantangan tersendiri karena Indonesia memiliki 73.953 desa.
Ia pun berharap, Festival Inklusif 100% ini dapat merupakan wadah kolaborasi dengan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dengan menggunakan konsep desa inklusif.(TRIBUNJOGJA.COM)