Jawa

Tangki Air Bersih Disalurkan BPBD Klaten di 13 Desa yang Terdampak Kekeringan

Sebanyak 393 tangki air bersih telah disalurkan oleh BPBD Klaten ke 5 kecamatan yang mengalami kekeringan di kabupaten itu sejak awal Juli.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
internet
Logo Pemkab Klaten 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sebanyak 393 tangki air bersih telah disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten ke 5 kecamatan yang mengalami kekeringan di kabupaten itu sejak awal Juli hingga Jumat (18/9/2020).

"Total dropping sampai dengan Jumat 18 September 2020, itu ada sebanyak 393 tangki air bersih," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta, pada Tribunjogja.com, Minggu (20/9/2020).

Haris merinci, 1 tangki air bersih yang didistribusikan berisi sebanyak 5 ribu liter air.

"Sehingga sampai Jumat sebanyak 393 tangki itu sama dengan 3.965.000 liter air yang sudah kita dropping. Angkanya hampir 4 juta liter air," jelasnya.

Sejumlah Massa Gelar Orasi Terbuka di Depan Gedung DPRD Klaten

Menurut Haris, hingga pertengahan Agustus 2020 ini, kecamatan Kemalang menjadi kecamatan yang paling banyak mendapatkan pasokan air bersih dari total 5 kecamatan yang menerima bantuan air bersih selama kemarau melanda di tahun ini.

Di kecamatan Kemalang, kata Haris, sebanyak 269 tangki air bersih telah didistribusikan hingga, Jumat (18/9/2020).

Adapun sejumlah desa yang menerima pasokan air bersih di kecamatan ini yakni, Desa Sidorejo 71 tangki air, Desa Tegalmulyo sebanyak 68 tangki air, Desa Kedalsari 57, Desa Tlogowatu 50 dan Desa Tangkil 23 tangki air bersih.

Selain kecamatan Kemalang, juga terdapat 4 kecamatan lain yang sudah menerima bantuan air bersih, yakni kecamatan Jatinom sebanyak 71 tangki, Trucuk sebanyak 6, Karangnongko sebanyak 1 tangki dan kecamatan Bayat sebanyak 40 tangki.

Di sisi lain diungkap Haris, status siaga darurat kekeringan musim kemarau tahun 2020 di wilayah Kabupaten Klaten ditetapkan oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani sejak tanggal 1 Juni hingga 30 November 2020 mendatang.

Hadiri Panen Raya Tembakau di Trucuk, Bupati Klaten Sri Mulyani Serahkan Bantuan Bagi Petani

"Ini merupakan jadwalnya musim kemarau. Tapi kemarau tahun ini beda dengan kemarau tahun lalu, tahun ini itu dikenal dengan kemarau basah," imbuhnya.

Ia pun membeberkan jika pada tahun ini, pertama kali pihaknya melakukan dropping air bersihan terjadi pada tanggal 8 Juli 2020.

Lebih jauh dikatakan Haris, dibanding tahun 2019 lalu, kekeringan di Kabupaten Klaten tahun ini  justru mengalami penurunan.

Pada tahun 2019 lalu, terdapat 42 desa dari 9 kecamatan yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

"Pada tahun ini, sampai hari Jumat, 18 September 2020 baru 13 desa di 5 kecamatan yang terdampak. Hal itu karena tahun ini dikenal dengan kemarau basah sehingga jumlah desa yang mengalami kekeringan menjadi penurunan," imbuhnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved