Hasil Pengamatan BPPTKG: Intensitas Kegempaan Merapi Minggu Ini Lebih Tinggi Dibanding Pekan Lalu

Pada pekan ini, di rentang 11-17 September 2020, aktivitas Gunung Merapi sedikit lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Kubah lava Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta kembali melaporkan hasil pantauan terkini aktivitas Gunung Merapi.

Pada pekan ini, di rentang 11-17 September 2020, aktivitas Gunung Merapi sedikit lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya.

Hal itu ditandai dengan peningkatan intensitas kegempaan Gunung Merapi.

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, Jumat (18/9/2020) kemarin.

Hanik menyebutkan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 18 kali gempa hembusan (DG), 2 kali gempa vulkanik dalam (VTA), 15 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 130 kali gempa fase banyak (MP), 18 kali gempa low frekuensi (LF), 40 kali gempa guguran (RF), dan 12 kali gempa tektonik (TT).

Sementara itu, deformasi atau perubahan bentuk permukaan tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada minggu ini menunjukkan adanya pemendekan jarak tunjam sekitar 2 cm.

Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.044,540 m hingga 4.044,556 m; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.858,902 m hingga 3.858,908 m.

Baseline GPS Klatakan-Plawangan berkisar pada 6.164,06 m hingga 6.164,07 m.

"Pada minggu ini tidak dilaporkan terjadi hujan dan lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," tutur Hanik.

Secara visual, lanjutnya, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.

"Tinggi asap maksimum 200 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada 13 September 2020 pukul 05.40 WIB," ungkapnya.

Sementara, analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.

Volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 26 Juli 2020 sebesar 200.000 m3.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved