PSBB Jakarta Kedua, Kota Yogyakarta Persiapkan Skema Ini untuk Warga Luar Daerah
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta berdampak pada aktivitas keluar masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Hal itu diyakini Airport Operation and Service Senior Manager PT Ankasa Pura I, Nyomam Nur Rochim yang mengatakan PSBB di Jakarta tahap dua kali ini tidak seketat pada PSBB sebelumnya.
Sehingga menurut dia, sejauh ini traffic penerbangan di bandara Yogyakarta International Airport (YIA) tidak begitu terpengaruh.
"Trfficnyaa masih normal. Tidak begitu berpengaruh karena sepertinya PSBB di DKI yang kedua ini kan tidak begitu ketat menurut saya. Orang tanpa SIKM boleh tetap pergi, tidak seperti yang dulu pertama," katanya kepada Tribunjogja.com, Minggu (13/9/2020)
Nyoman sapaan akrabnya ini melanjutkan, di hari Minggu ini saja misalnya, pihaknya mencatat ada 2.116 kedatangan penumpang dan 2.529 keberangkatan dari bandara YIA.
"Itu kan pulang pergi ya totalnya berarti kan sekitar 4.000 ya. Jadi tidak ada pengaruh besar karena hari-hari biasa pun ya penumpang perharinya sekitar 3.000," terang dia.
Ia mengatakan untuk saat ini peningkatan kualitas pariwisata di DIY menjadi penentu kunjungan di bandara.
Dampak Wisata
PSBB Jakarta diprediksi akan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berdasarkan data Dinas Pariwisata DIY mencatatkan hingga pada Jumat (11/09/2020) sebanyak 22.397 orang jumlah kunjungan wisatawan dari Jakarta.
Jumlah ini menjadi terbanyak keempat dari jumlah kunjungan ke DIY berdasarkan asal daerah atau provinsi.

Sedangkan, jumlah kunjungan wisata terbanyak ke DIY masih didominasi oleh wisatawan lokal asli DIY sebesar 278.868 orang. Disusul Jawa Tengah sebanyak 227.728 orang.Kemudian, Jawa Timur dab Jawa Barat berturut-turut 42.084 orang dan 22.667 orang.
Ketua Dewan pengurus daerah (DPD) gabungan industri pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Aji mengatakan, kemungkinan adanya PSBB di Jakarta akan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke DIY.
"Kalau dampaknya pasti ada. Ini masih kami pantau perkembangannya pada minggu pertama. Untuk berapa besar pengaruhnya belum bisa diidentifikasi ,"jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Jumat (11/09/2020).
Ia menambahkan, dalam masa pelonggaran aktivitas jumlah kunjungan wisatawan mayoritas kunjungan keluarga.
Sehingga, untuk kunjungan dalam skala besar peningkatannya belum signifikan.
Selain itu, kendala yang ditemui saat masa aktivitas baru ialah mengedukasi para wisatawan dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Saat ini, pihak kami dan para stake holder wisata di DIY tetap memfokuskan pada penerapan protokol kesehatan. Meskipun, kemungkinan akan ada penurunan pengunjung pada masa PSSB di Ibu kota," ujarnya. ( Tribunjogja.Com | Aka | Hda | Ndg )