Yogyakarta

Enam Ibu Hamil Positif Covid-19 di Yogyakarta, Begini Kata Sekda DIY

Aji menegaskan, seharusnya yang berkewajiban mengamankan ibu hamil di tengah pandemi Covid-19 adalah yang bersangkutan atau ibu hamil itu sendiri.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji 

Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap jemput bola bagi ibu hamil saat hendak periksa maupun melahirkan di masa pandemi Covid-19.

Hal itu ditegaskan lantaran adanya enam ibu hamil asal Yogyakarta yang terpapar Covid-19, Minggu (13/9/2020).

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, untuk penanganan ibu hamil yang hendak periksa hingga melahirkan sudah ada bidan pendamping di masing-masing desa.

Diharapkan peran bidan dan relawan tersebut mampu menjadi fasilitator bagi ibu hamil yang hendak melahirkan di tengah pandemi Covid-19.

BREAKING NEWS : Enam Ibu Hamil di Yogya Dinyatakan Positif Covid-19

"Sebetulnya kami sudah jemput bola untuk penanganan ibu hamil. Karena kami ada relawan atau bidan yang menangani di desa," katanya kepada Tribunjogja.com

Ia menambahkan, peran relawan tersebut untuk melayani proses screening awal berupa rapid test.

"Kalau positif ya kami antarkan ke rumah sakit atau puskesmas yang tentunya bukan di tempatkan di unit Covid-19," imbuhnya.

Aji menegaskan, seharusnya yang berkewajiban mengamankan ibu hamil di tengah pandemi Covid-19 adalah yang bersangkutan atau ibu hamil itu sendiri.

Namun persoalannya, ibu hamil tersebut harus berkala memeriksakan kesehatan kandungan ke rumah sakit atau puskesmas.

Kemungkinan terpapar Covid-19 di rumah sakit maupun puskesmas pun tidak dipungkiri olehnya.

"Tapi kan saya kira rumah sakit atau puskesmas sudah terapkan protokol kesehatan yang ketat. Ada rambunya di mana pasien Covid-19 harus masuk, dan ke mana pasien regular harus masuk," ujarnya.

Kenali Perbedaan Ciri-ciri Awal Kehamilan dengan PMS

Anggapan tersebut pun menurutnya sangat kecil kemungkinannya jika seorang ibu hamil dapat terpapar Covid-19 di rumah sakit.

"Sehingga saya kira baik itu rumah sakit, dan puskesmas sudah terapkan protokol. Ibu hamil juga harus bisa menjaga diri," ungkap Aji.

Lebih lanjut Aji menambahkan, penularan Covid-19 pada enam ibu hamil asal Yogyakarta bisa pula dari keluarga atau lingkungannya sendiri.

"Jadi belum tentu itu dari rumah sakit penularannya, bisa saja itu dari keluarga atau kolega," tegas dia.

Ia mengimbau agar peran relawan atau bidan di masing-masing desa agar lebih bekerja keras untuk memberikan pelayanan kepada ibu hamil.

Hal itu ditekankan olehnya supaya memperkecil seorang ibu hamil untuk berinteraksi di lingkungannya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved