Yogyakarta
Sejumlah Pegawai Positif Covid-19, 7 Kantor Cabang BNI di Yogyakarta Ditutup Sementara
Dengan munculnya kasus ini, sesuai protokol penanganan Covid-19, pihaknya pun mulai berupaya melakukan tracing, sekaligus mewajibkan seluruh petugas d
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sedikitnya 7 kantor cabang pembantu (KCP) Bank Nasional Indonesia (BNI) di Yogyakarta, harus menjalani penutupan sementara.
Langkah diambil, setelah beberapa orang pegawai di Kantor Wilayah (Kanwil) BNI Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19.
Adapun 7 KCP tersebut meliputi, KCP Adisucipto, KHA Dahlan, Sutoyo, Jogja Tronik, Beringharjo, Piyungan dan HOS Cokroaminoto.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribun Jogja, terdapat 4 pegawai di kantor cabang yang sudah terkonfirmasi terpapar Covid-19.
"Ya, terdapat pegawai kami yang suspect Covid-19, saat ini yang bersangkutan telah melakukan isolasi dan menjalani pengobatan lebih lanjut," ujar Head of Region Kanwil BNI Yogyakarta, Moh. Hisyam, Jumat (11/9/2020).
Dengan munculnya kasus ini, sesuai protokol penanganan Covid-19, pihaknya pun mulai berupaya melakukan tracing, sekaligus mewajibkan seluruh petugas di lingkup kantor BNI menjalani rapid, serta swab test.
• Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Marwan Jafar: Perlu Sinergi Kebijakan secara Komprehensif
Sehingga, rantai penularan Covid-19 pun bisa dihentikan.
"Tentunya, manajemen BNI dan seluruh pegawai lain turut prihatin atas kondisi tersebut. Kami mohon dukungan dan doa ya, agar pegawai yang sedang sakit ini, bisa segera pulih kembali," terang Hisyam.
"Selanjutnya BNI Kantor Cabang Yogyakarta mengalihkan operasional 50 persen layanan outlet ke outlet terdekat untuk dilakukan penyemprotan dan pembersihan, di lingkungan kantor," tambahnya.
Sekadar informasi, penutupan KCP di Yogyakarta mulai diterapkan hari ini, khusus KCP Adisucipto, sampai dengan 25 September mendatang.
Sementara untuk KCP lain, baru dilakukan penutupan pada 14 September. Seluruhnya, bakal beroperasi kembali pada 28 September.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengaku belum mendapat informasi mengenai tambahan kasus ini.
Menurutnya, bisa jadi pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu berasal dari luar Kota Yogyakarta, sehingga tak masuk hitungan.
• Penularan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Klaster Warung Soto
"Karena beberapa yang terkait dengan orang terpapar itu, meski kejadian di kota tapi domisilinya di luar kota, kadang kita tidak dapat laporannya. Jadi, laporannya masuk di daerah dimana dia tinggal," cetusnya.
Akan tetapi, Heroe menandaskan, kasus ini bisa dijadikan pelajaran, karena belakangan muncul penularan Covid-19 yang cukup masif di lingkungan perkantoran dan rumah tangga. Ia berujar, masyarakat sekarang harus semakin ketat dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Tingkatkan kewaspadaan. Biasanya kan di kantor, atau di rumah, kita melupakan protokol kesehatan, karena setiap hari bertemu. Tapi, kita kan tidak tahu ya, bagaimana aktivitasnya di luar," ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)