Update Corona di DI Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kirimi Pesan Berantai pada 3.698 Pengunjung Malioboro untuk Periksa
Pemkot Yogyakarta juga memberikan imbauan melalui pesan singkat kepada pengunjung Malioboro yang datang di rentang tanggal 18-27 Agustus kemarin.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejak tanggal 18-27 Agustus lalu pengunjung kawasan Malioboro mencapai 30.116 jiwa.
Data tersebut terbaca melalui fasilitas scan barcode pengunjung, yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, agar memudahkan tracing ketika terjadi penularan Covid-19.
Kabar meninggalnya seorang pedagang di kawasan Malioboro karena Covid-19 mengharuskan Pemkot Yogyakarta bergerak cepat.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan selain melakukan tracing hingga uji swab terhadap keluarga dan rekan sesama pedagang, pihaknya juga menyebar luaskan kabar kematian seorang pedagang yang meninggal karena Covid-19 tersebut.
• BREAKING NEWS :Hasil Tracking PKL Malioboro, Dua Orang Dinyatakan Positif Terpapar Virus Corona
"Sudah kami informasikan ke seluruh pengunjung yang datang pada 18-27 Agustus kemarin," katanya kepada Tribunjogja.com, Jumat (11/9/2020).
Selain menginformasikan adanya berita tersebut, Pemkot Yogyakarta juga memberikan imbauan melalui pesan singkat kepada pengunjung Malioboro yang datang di rentang tanggal 18-27 Agustus kemarin.
"Kami anjurkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Ya di daerah masing-masing. Itu upaya kami, supaya cepat tertangani," imbuhnya.
Pemkot Yogyakarta mencatat, pada tanggal 18-27 Agustus kemarin, total pengunjung di Malioboro mencapai 30.116 jiwa.
• 15 Orang Telah Diperiksa dari Kontak Erat Pedagang Malioboro
Namun demikian pedagang sandal dan sepatu yang meninggal karena Covid-19 berada di zona tiga kawasan tersebut.
Jumlah pengunjung di zona tiga pada rentan waktu yang sama mencapai 3.698 jiwa.
"Semua pengunjung di zona tiga sudah kami beri informasinya melalui pesan singkat untuk memeriksakan diri," tegas dia.
Sebagai upaya penanganan lain, pihaknya menegaskan kepada pedagang dan pengunjung Malioboro agar lebih memperhatikan protokol kesehatan.
"Karena pengunjung Malioboro ini kan kebanyakan dari luar kota. Sekali lagi saya tekankan untuk mematuhi protokol kesehatan," tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)