Indonesia Terancam Masuk Jurang Resesi Ekonomi. Apa yang Harus Dilakukan?

Namun, menurut para ekonom, tetap ada peluang bisnis yang menguntungkan saat resesi

Editor: Victor Mahrizal
jakmall.com
Ilustrasi bisnis online 

TRIBUNJOGJA.COM -- Indonesia terancam masuk ke jurang resesi ekonomi. Namun, menurut para ekonom, tetap ada peluang bisnis yang menguntungkan saat resesi.

Secara teknis, resesi akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi negatif dalam dua kuartal berturut-turut. Padahal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat negatif 5,32% dan kinerja negatif itu diperkirakan akan berlnjut pada kuartal III-2020.

Lalu bagaimana masyarakat harus menyikapi kondisi resesi ekonomi tersebut?

Ekonom BCA, David Sumual, menyatakan di tengah kondisi pelemahan ekonomi dan jurang resesi selalu ada peluang. Hal inilah yang harus ditemukan oleh masyarakat untuk bisa bertahan di masa krisis.

"Jangan berserah diri juga, harus ada upaya lakukan inovasi atau kreatifitas baru," kata David, seperti dilansir Kontan, Kamis (10/9/2020).

Inovasi tersebut, kata David, seperti diversifikasi lini bisnis ke produk yang saat ini tengah dibutuhkan. Salah satunya alat kesehatan, mencakup alat pelindung diri (APD), masker, hingga hand sanitizer. Selain itu, kini bahkan mulai bermunculan bioskop dengan sistem drive thru.

Adapula dengan melakukan penjualan lewat toko online. "Belanja e-commerce juga kan masih cukup baik. Ada beberapa produk tertentu permintaan masyarakat cukup bagus," katanya.

Di tengah pandemi ini, digitalisasi memang meningkat pesat dan momentum tersebut perlu dimanfaatkan. Selagi sebagian besar orang melirik belanja lewat online, maka para pelaku usaha bisa menggenjot promosi produk lewat sistem online pula.

"Ini kesempatan untuk mengggenjot pengenalan produk-produk yang mereka jual di masyarakat," ujar David.

Sebelumnya, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menyatakan di tengah ancaman jurang resesi ekonomi masyarakat tak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Perlu upaya sendiri untuk mempercepat pemulihan ekonominya.

Menurut dia, masyarakat yang terdampak secara finansial bisa melirik sektor yang pemintaan yang cukup tinggi di tengah masa pandemi. Seperti sektor pangan, kesehatan, dan komunikasi, masyarakat bisa bekerja atau membuka usaha yang berkaitan dengan ketiga sektor tersebut.

Sehingga diharapkan pemulihan ekonomi secara pribadi bisa terjadi dengan cepat. "Biasanya sektor primer seperti pertanian terutama pangan, kelautan, juga UMKM yang berkaitan dengan sektor tersebut bisa jadi pilihan untuk tetap survive (bertahan)," kata Eko.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved