Pesan Presiden Jokowi untuk Mahasiswa Baru UGM: Prestasi Tinggi Tapi Jangan Lupakan Akar Kerakyatan
Presiden Jokowi menyampaikan orasi kebangsaan dan tak lupa memberikan sejumlah pesan pada ribuan mahasiswa baru UGM.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan orasi kebangsaan dalam Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2020, yang resmi dibuka pada Senin (7/9/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi pun tak lupa memberikan sejumlah pesan pada ribuan mahasiswa baru UGM.
Untuk kali pertama, PPSMB UGM digelar secara daring, karena saat ini Indonesia termasuk Yogyakarta sedang berada di tengah pandemi Covid-19.
Presiden RI Joko Widodo ikut menyampaikan orasi kebangsaan sekaligus sambutan bagi 9.068 mahasiswa baru UGM Program Sarjana dan Sarjana Terapan dalam Upacara Pembukaan PPSMB UGM 2020.
“Selamat menjadi Gadjah Mada muda. Saya tahu perjuangan untuk diterima di perguruan tinggi ternama itu tidak mudah, ada persaingan yang ketat, dan Saudara-saudara adalah orang-orang yang terpilih,” ungkap Presiden Joko Widodo.
• Waspadai Klaster Pilkada, Presiden Jokowi Perintahkan Bawaslu Bisa Bertindak Tegas
• Presiden Jokowi : Fokus Kita Tetap Nomor Satu Adalah Kesehatan
Kepada para peserta PPSMB, ia menyampaikan, status sebagai mahasiswa dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi ternama adalah sebuah kesempatan emas untuk belajar, untuk membangun kepemimpinan dan jaringan, serta untuk mempersiapkan masa depan.
Jokowi mengingat saat ia sendiri diterima sebagai mahasiswa baru di UGM 40 tahun yang lalu.
Kesempatan manjadi mahasiswa, kata dia, membuka kesempatan luas untuk memperkokoh ke-Indonesia-an melalui pertemanan dengan orang-orang dari seluruh pelosok tanah air Indonesia yang berbeda suku, agama, adat dan tradisi, tapi tetap merasa satu, yaitu Indonesia.
“Saya selalu memegang teguh apa yang diperoleh ketika kuliah di UGM, bahwa menjadi mahasiswa UGM memang harus berprestasi menjulang tinggi, tetapi tidak boleh melupakan akarnya. Akarnya adalah kerakyatan, kecintaan kita kepada rakyat, kepada bangsa dan negara,” kata Jokowi.

Di zaman di mana perubahan terjadi dengan begitu cepat, dengan pengetahuan baru yang terus bermunculan dan disrupsi yang terjadi di seluruh sendi kehidupan, mahasiswa dituntut untuk terus memperbarui pengetahuan dengan memanfaatkan sarana-sarana yang tersedia.
Ia berharap para mahasiswa baru UGM menjadi mahasiswa yang kreatif dan inovatif, yang mampu mengasah talenta dan memperkuat keterampilan, tapi tetap memiliki kepedulian sosial yang tinggi dengan semangat kebangsaan, semangat kerakyatan, berdasar Pancasila, Konstitusi, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Saudara-saudara harus bersiap diri menghadapi era yang baru. Selamat belajar, manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin, jadilah generasi muda yang unggul untuk Indonesia maju,” pesannya.
• Fisipol UGM Kembali Gelar Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema) Tahun Ini
• Hal yang Sebaiknya Dilakukan Jika Menemukan Ular Menurut Pakar Biologi UGM
Pada tahun ini, UGM menerima 7.927 mahasiswa Program Sarjana dan 1.141 mahasiswa Program Diploma Empat/Sarjana Terapan dari jalur SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri, serta Program Afirmasi Pendidikan Tinggi yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari jumlah yang diterima, terdapat 22,27 persen mahasiswa penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Mahasiswa baru UGM berasal dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, meski persentase terbesar masih di Pulau Jawa.
Di samping itu, terdapat 48 mahasiswa asing yang berasal dari 21 negara, beberapa di antaranya ialah Afganistan, Amerika Serikat, Hungaria, Serbia, Vietnam, dan Zimbabwe. (*)