Update Corona di DI Yogyakarta
PKL Malioboro Tetap Berjualan Secara Normal
Sampai saat ini, para pedagang masih berjualan secara normal, kecuali titik-titik tertentu di sekitar Zona 3 Malioboro.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Munculnya kasus pedagang kaki lima yang meninggal dunia dengan status Covid-19 sama sekali tidak mematikan kawasan Malioboro.
Bahkan, sampai saat ini, para pedagang masih berjualan secara normal, kecuali titik-titik tertentu di sekitar Zona 3.
Ketua Paguyuban Tri Darma, Paul Zulkarnain mengatakan, PKL di Malioboro tetap berjualan seperti biasa.
Hanya saja, beberapa pedagang yang lokasinya berdekatan dengan kios milik pasien meninggal dunia, telah meliburkan aktivitasnya sejak 5 September silam.
• BREAKING NEWS: Positif Covid-19, Seorang Pedagang di Zona 3 Malioboro Meninggal Dunia
"Tidak ada (ketakutan), secara umum memang masih jualan normal, yang tidak hanya beberapa pedagang yang diminta AB 2 (Wakil Wali Kota, Heroe Poerwadi) itu, karena harus isolasi mandiri," ungkapnya, Senin (7/9/2020).
Ia pun berujar, sebagai ketua paguyuban yang menaungi sekitar 50 pedagang, pihaknya selalu mengkampanyekan protokol kesehatan.
Oleh sebab itu, dirinya memastikan, selama ini, pemilik kios sudah tertib dan menjalankan setiap anjuran pemerintah dengan baik.
"PKL bahkan ikut mengingatkan pengunjung, agar tertib memakai masker. Kami sangat getol mengingatkan, kalau ada pengunjung yang tidak mau memakai masker, ya tidak usah masuk Malioboro," tambah Paul.
• Dewan Sarankan PKL Malioboro Berstatus Kontak Erat Jalani Rapid Test
Ia mengakui, pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu, merupakan salah satu anggota kelompoknya.
Menurutnya, yang bersangkutan selama ini sangat tertib menjalankan protokol kesehatan ketika berdagang, dengan selalu memakai masker dan rajin cuci tangan.
"Tanggal 24 dan 25 (Agustus) beliau sudah tidak jualan, tidak enak badan, karena lambungnya sakit ya, penyakit bawaan. Saat itu, karena sebelum weekend, kami sibuk mengatur ramainya Malioboro," ujarnya.
"Kemudian, tanggal 5 (September) kami dengar kabar ya, kalau beliau meninggal dunia. Itu dari rumah sakit tidak memperbolehkan kita ke rumah duka, karena langsung dibawa ke Sentolo, Kulon Progo untuk dimakamkan," pungkas Paul. (TRIBUNJOGJA.COM)
