Bantul

Petaka Jumat Pagi di Parangtritis, Novan Dias Berlari Minta Bantuan Tim SAR

Mereka pun sempat diperingatkan agar tidak berenang lantaran pagi itu ombak di pantai Parangtritis sangat tinggi.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Dokumentasi Polairud Polda DIY
Ditpolairud Polda DIY dan Tim Gabungan Lakukan Pencarian Korban Hanyut di Bibir Pantai Parangtritis 

Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Empat wisatawan asal Madiun hanyut di pantai Parangtritis Jumat (4/9/2020) pagi tadi.

Sampai saat ini masih ada satu korban belum ditemukan atas nama Faran Diva Bahtyarta (18).

Sebelumnya diberitakan Tribunjogja.com, ada empat korban hanyut di pantai tersebut.

Tiga di antaranya selamat dan satu korban masih proses pencarian.

Pengakuan salah seorang kawan dari Faran, Risky Pratama Putra mengatakan, sebelum ke Parangtritis, mereka sempat mampir ke Malioboro.

Rombongan tujuh orang tersebut berangkat dari Madiun Kamis (3/9/2020) siang.

Kamis malamnya, mereka menyempatkan diri untuk singgah ke Malioboro.

Cerita Teman Korban Hanyut Pantai Parangtritis

Malam itu juga, perjalanan tujuh remaja usia belasan tahun tersebut dilanjutkan ke pantai Parangtritis.

"Sekitar jam empat pagi itu kami sampai di Parangtritis. Ya tidur di mobil menunggu matahari muncul," katanya saat dijumpai di lokasi kejadian.

Ia menambahkan, sebelum berenang mereka sempat bertemu dengan seorang nelayan setempat.

Mereka pun sempat diperingatkan agar tidak berenang lantaran pagi itu ombak di pantai Parangtritis sangat tinggi.

"Ya sekitar jam enam pagi, kami berenang. Sebenarnya sudah diingatkan sama nelayan. Tapi teman-teman waktu itu berenang, termasuk saya sendiri," ungkapnya.

Ditpolairud Polda DIY dan Tim Gabungan Lakukan Pencarian Korban Hanyut di Bibir Pantai Parangtritis

Saat itu pula petaka menghampiri keempat remaja yang saat itu berenang di pantai Parangtritis.

Beruntung, Risky saat itu sudah naik ke bibir pantai terlebih dahulu.

"Saya panggil nama Faran dan teman-teman. Tidak dijawab, hanya kelihatan tangannya saja," katanya.

Lantaran panik, satu temannya bernama Novan Dias kemudian berlari untuk meminta bantuan kepada tim SAR Parangtritis.

"Novan lari ke pos jaga meminta bantuan. Kami sangat panik waktu itu," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved