Pendidikan
Pesan Guru Besar UNY untuk Guru dan Orang Tua Terkait PJJ
Sejak pandemi Covid-19 melanda, mau tidak mau kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Sejak pandemi Covid-19 melanda, mau tidak mau kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Banyak catatan dan evaluasi dalam pelaksanaan PJJ yang mana guru harus melakukannya secara tiba-tiba sejak awal pandemi.
Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta, Prof Herman Dwi Surjono memberikan beberapa pesan terkait hal ini.
Menurutnya, PJJ hendaknya dilakukan secara terencana oleh guru sesuai tujuan pembelajaran dengan memerhatikan kendala atau kesulitan dan beban belajar siswa.
• Kasus Covid-19 pada Anak di DIY Bergerak Naik, Disdikpora DIY Lanjutkan PJJ
“Jadi PJJ itu tidak asal-asalan, harus terencana. Minggu depan mau mengajar apa, evaluasinya apa,” ujarnya dalam Kihajar TIK Talks, Selasa (1/9/2020) lewat kanal YouTube Televisi Edukasi.
Selain itu, lanjutnya, materi pembelajaran dan aktivitas siswa dalam PJJ hendaknya diberikan secara seimbang.
Antara materi dan tugas diberikan dengan proporsional tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran.
“Mohon secara bijak guru mengetahui beban belajar siswa. Tidak berdasarkan kehendak sendiri. Beban siswa itu berat, keperluan perangkat belajar itu juga berat,” tandas Dekan Fakultas Teknik UNY itu.
• Kemendikbud Gelontorkan Rp7,2 Triliun untuk Kuota PJJ, Dewan Pendidikan DIY: Perlu Pengawasan
Sedangkan, kepada orang tua dan wali murid, Herman berpesan untuk terus memberikan dukungan kepada anak-anak dalam melaksanakan PJJ.
“Untuk orang tua, pembelajaran anak-anak kita masih harus berlangsung di masa pandemi ini. Yang punya anak kecil-kecil mohon dibantu, kebutuhan kuota mohon diutamakan untuk pembelajaran,” ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)