Sudah 100 Dokter di Indonesia Gugur Melawan Virus Corona

Sudah 100 Dokter di Seluruh Indonesia Gugur Melawan Virus Corona Selama Enam Bulan Terakhir

Editor: Hari Susmayanti
surya.co.id/sulvi sofiana
Pelepasan jenazah dr Putri Wulan Sukmawati dan penghormatan rekan se-profesi di halaman FK Unair, Senin (6/7/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Sejak kasus virus corona di Indonesia diumumkan pertama kali pada Maret lalu, sudah ada 100 dokter yang gugur akibat terpapar covid-19.

Jumlah dokter yang meninggal dunia akibat virus corona terus berjatuhan selama enam bulan terakhir.

Terbaru, dua dokter di Medan dan seorang dokter Sulawesi Tenggara meninggal dunia akibat virus corona pada Minggu (30/8/2020).

Humas IDI Halik Malik mengatakan sejak pandemi terjadi di Indonesia, sudah ada 100 dokter yang gugur akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini.

"IDI mencatat dokter yang meninggal dunia dengan Covid-19 sudah genap 100 orang," ujar Halik dalam keterangan tertulis saat diikonfirmasi Kompas.com, Senin (31/8/2020).

"Mari mendoakan tempat kembali yang terbaik bagi almarhum dan almarhumah serta ketabahan kepada keluarga dan kita semua yang ditinggalkan," tutur Halik.

IDI juga mengajak masyarakat Indonesia berdoa untuk keselamatan, kekuatan dan kesehatan di masa pandemi Covid-19.

"Semoga kita semua diberi kekuatan, kesehatan, dan keselamatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," tuturnya.

Sementara itu, hampir enam bulan pasca-penularan Covid-19 pertama terjadi di Indonesia, kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Kasus Covid-19 di Indonesia hingga Minggu (30/8/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 172.053.

Dari data yang dibagikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Minggu sore, terdapat 2.858 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Kasus positif tersebut diketahui melalui pemeriksaan spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Tercatat, selama 29 hingga 30 Agustus 2020, terdapat 25.934 spesimen dari 11.317 orang yang diperiksa.

Secara keseluruhan, sebanyak 2.224.337 spesimen dari 1.282.618 orang yang telah diperiksa. Dari hasil pemeriksaan, diketahui terdapat 124.185 pasien yang telah sembuh.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 1.383 orang dibanding data pada Sabtu (29/8/2020) kemarin.

Sementara itu, pasien yang meninggal bertambah sebanyak 82 orang sehingga totalnya menjadi 7.343 orang.

Kasus Covid-19 di Tanah Air tersebar di 487 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak.

Riwayat Perjalanan Pasien Virus Corona Magelang Asal Kecamatan Dukun, Secang dan Bandongan

Kasus Virus Corona di Jakarta Melonjak, Sehari Tambah 1.114, Riwayatnya Terpapar Saat Libur Panjang

Dua Dokter di Medan Meninggal

Ilustrasi sebaran kasus Virus Corona di Indonesia.
Ilustrasi sebaran kasus Virus Corona di Indonesia. (Shutterstock)

Duka kembali menyelimuti dunia medis di Tanah Air.

Dua dokter di Medan kembali meninggal dunia akibat virus corona.

Dengan tambahan dua dokter meninggal tersebut, total sampai saat ini sudah ada 10 dokter di Medan yang menjadi garda terdepan penanganan virus corona yang meninggal dunia.

Kabar mengenai meninggalnya dua dokter ini disampaikan langsung oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Medan, dr Wijaya Juwarna SpTHT KL.

Dua dokter tersebut meninggal pada Minggu (30/8/2020) kemarin.

Keduanya yakni dr Daud Ginting SpPD FINASIM dan dr Edwin Parlindungan Marpaung SpOT.

“Benar, ada 2 dokter yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19,” ujarnya, Senin (31/8/2020) pagi.

Dr Wijaya mengungkapkan sampai saat ini sudah ada 10 orang dokter di Medan yang meninggal akibat Covid-19.

Dokter pertama yang meninggal di Medan karena corona adalah dr Ucok Martin SpP pada 17 Maret 2020.

Selanjutnya dr Anna Mari Ulina Bukit pada 4 Mei 2020 dan dr Irsan Nofi Hardi N Lubis SpS meninggal pada 18 Mei 2020.

Kemudian, dr Aldreyn Asmara Aboet SpAn KIC meninggal pada 17 Juli 2020, dr Andhika Kesuma Putra MKed (P) SpP FCPP pada 1 Agustus 2020, dr Ahmad Rasyidi Siregar SpB pada 4 Agustus 2020.

Selanjutnya dr Denis pada 12 Agustus 2020, dr Daud Ginting SpPD FINASIM dan dr Edwin Marpaung SpOT meninggal pada 30 Agustus 2020.

Wijaya menjelaskan, dalam menangani pasien Covid-19, para dokter melakukan beberapa hal.

Pertama tetap memakai alat pelindung diri (APD) standar.

Kedua memetakan dan memisahkan segera rumah sakit khusus menanganai Covid-19 dengan yang bukan.

Ketiga, dokter yang berusia di atas 50 tahun mengatur waktu polinya tidak setiap hari sehingga masih ada waktu untuk beristirahat dan berolahraga.

“Sejawat dengan penyakit penyerta, puasa dulu jangan berpraktik selama bulan September – Oktober 2020 ini,” katanya.

Kemudian, sejawat yang langsung menangani pasien Covid-19 diharapkan fokus saja dan menghindari menangani pasien non Covid-19.

“Ada sistem rotasi 2 minggu kerja dan 2 minggu istirahat. Masyarakat diharapkan jika tidak emergensi sekali, hindari berkunjung ke RS selama bulan September-Oktober,” katanya.

Warung Soto Klaster Baru Covid-19 di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

Dokter Gigir di Sultra Meninggal Akivat Covid-19

Sementara itu di Sulawesi Tenggara, seorang dokter gigi juga meninggal karena terinfeksi virus corona.

Dokter gigi bernama Mutmainnah Prianti Hamid (36), bertugas di Puskesmas Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra tersebut meninggal dunia pada Minggu (30/8/2020).

Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19 Provinsi Sultra, dr La Ode Rabiul Awal membenarkan informasi tersebut.

Rabiul mengatakan, pasien yang merupakan tenaga kesehatan itu meninggal dunia pada Minggu (30/8/2020) di Rumah Sakit Bahteramas Kendari pada pukul 17.00 Wita.

"Dokter gigi itu kemarin pagi masuk rumah, diagnosa rumah sakit pneumonia. Dia sempat rawat rumah dua hari, setelah itu dibawa ke rumah sakit Bahteramas," kata Rabiul dihubungi via pesan WhatsApp, Minggu malam.

Ia menjelaskan, tiga pasien Covid-19 meninggal dunia pada Minggu (30/8/2020) di Rumah Sakit Bahteramas Kendari. Sehari sebelumnya yakni Sabtu, satu orang pasien Covid-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Kendari.

"Pertama adalah seorang wanita berusia 51 tahun, meninggal pada Sabtu kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Kemudian kasus meninggal kedua adalah seorang laki-laki berusia 70 tahun, pasien dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 30 Agustus 2020 sekitar pukul 05.30 Wita di RS Bahteramas," ungkapnya.

Kasus meninggal dunia ketiga adalah seorang wanita berusia 54 tahun di Rumah Sakit Bahteramas, pasien tersebut meninggal dunia sekitar pukul 13.00 Wita.

Selanjutnya, kasus meninggal keempat adalah seeorang wanita berusia 36 tahun.

Pasien dinyatakan meninggal dunia di RS Bahteramas Kendari pada Minggu ( 30/8/2020) sekitar pukul 17.00 Wita.

Pada Minggu (30/8/ 2020) juga terdapat penambahan kasus positif baru sebanyak 28 orang, yang terdiri dari 19 orang asal Kendari, Konawe Utara 2 orang.

Kemudian Konawe 2 orang, Kabupaten Muna 2 orang, dan Konawe Selatan 3 orang. Selain itu, kasus sembuh sebanyak 41 orang yang berasal dari Baubau 37 orang, Buton Tengah 2 orang, dan Kota Kendari 2 orang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Enam Bulan Pandemi, IDI Sebut 100 Dokter Telah Wafat akibat Covid-19 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved