Strain Mutasi Virus Corona Baru Terdeteksi di Indonesia, Jauh Lebih Menular
Strain Mutasi Virus Corona Baru Terdeteksi di Indonesia, Jauh Lebih Menular
TRIBUNJOGJA, JAKARTA - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menemukan adanya strain mutasi virus corona baru di Indonesia yang diyakini jauh lebih menular.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio.
Strain mutasi virus SARS-CoV-2 ini sebelumnya juga telah terdeteksi di sejumlah negara seperti di Malaysia.
"Yang mungkin menjadi perhatian utama saat ini adalah pertanyaan apakah ada di antara virus-virus yang whole genom sequencing-nya (pengurutan keseluruhan genom) sudah di dilaporkan ke GISAID,
apakah ada yang mengandung mutasi yang menunjukkan virus itu memiliki potensi bisa menular lebih cepat yaitu disebut D614G," kata Amin dalam konferensi pers virtual LIPI, Jumat (28/8/2020), seperti dilansir dari Antara.
"Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," imbuh dia.
Hasil identifikasi strain baru itu akan disampaikan kepada Menteri Riset dan Tekonologi Bambang Brodjonegoro kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam waktu dekat.
Pasalnya, hal itu berkaitan dengan upaya pengendalian Covid-19 secara keseluruhan di Indonesia.
Amin menambahkan, Indonesia terus melakukan kegiatan whole genom sequencing dari virus SARS-CoV-2 untuk mendapatkan lebih banyak informasi genetik tentang virus tersebut.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 28 Agustus 2020, Tambahan 20 Kasus Positif Baru
• Presiden Jokowi Sebut Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Bisa Dilakukan pada Januari 2021
Sehingga, bisa memahami karakteristik virus dan mutasi yang terjadi.
Data urutan genom juga akan sangat berguna terutama untuk melacak transmisi atau penyebaran virus, mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin, serta memprediksi ancaman pandemi berikutnya.
Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental Herawati Supolo Sudoyo mengatakan, perubahan atau mutasi pada virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus menjadi lebih menular.
Namun, sebagai catatan, transisi itu berbeda di setiap wilayah di dunia mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania dan Asia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menjadi tujuh tipe atau clade yakni S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya).
Adapun tipe GH adalah yang paling agresif.