Yogyakarta

Jalan Penunjang Tol Yogyakarta Eksisting Lebih Banyak

Soal pembangunan jalan penunjang operasional tol Yogyakarta, sejauh ini penunjang jalan penunjang eksisting dan yang baru didominasi oleh eksisting.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji ketika disinggung mengenai pembangunan jalan penunjang operasional tol yang melintasi DIY, mengatakan bahwa sejauh ini jalan penunjang eksisting dan yang baru didominasi oleh eksisting.

"Banyak yang eksisting. Eksisting yang ada diperlebar," ungkapnya, di ruang kerjanya, Kamis (27/8/2020).

Selanjutnya, mengenai Jalur Lemah Abang yang memiliki panjang sekitar 9 kilometer yang berada di titik Sumberejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman merupakan salah satu jalan baru penunjang tol. 

Terdapat situs Gupolo dan Ganesha di dekat jalur tersebut.

Menanggapi hal tersebut Aji pun buka suara.

Pembangunan Jalur Lemah Abang Tol Yogyakarta Harus Memindah Situs Watu Kandang

"Pada prinsipnya kalau itu adalah situs kawasan cagar budaya atau bangunan cagar budaya, tentu tidak akan dilakukan pembongkaran karena ada Undnag-Undang dan Perdanya yang menyebutkan bahwa cagar budaya harus dilestarikan," urainya.

Namun Aji menegaskan, bahwa tidak semua bangunan lama masuk sebagai bangunan cagar budaya.

Ada berbagai kategori yang membuat sebuah bangunan dikatakan sebagai cagar budaya.

"Kalau memang di situ ada bangunan yang tidak boleh dibongkar, pasti akan dicarikan jalan lain tidak dibongkar. Tapi tidak semua bangunan yang lama masuk sebagai cagar budaya. Saya tidak tahu persis, silahkan ditanyakan ke pihak cagar budaya," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved