Bacaan Doa Niat Puasa Tasua dan Asyura yang Dapat Menghapus Dosa Selama Setahun
pelaksanaan ibadah sunah puasa Tasua dan Asyura tinggal menghitung jam. Dua puasa itu dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com - Pelaksanaan ibadah sunah puasa Tasua dan Asyura tinggal menghitung jam. Dua puasa itu dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
1. Niat Puasa sunah Tasua pada hari ke-9 Muharram (28 Agustus 2020):
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"
Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.
2 Lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
" Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa"
Artinya: saya niat puasa sunah Asyura karena Allah Ta’ala.
Tiga di antara keutamaan Puasa Asyura dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini:
1. Puasa paling utama
Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram.
Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalatmalam.” (HR.Muslim)
Keutamaan puasa Asyura pun dijelaskan dalam HR Muslim, Abu Daud:
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Artinya : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan? Beliau bersabda, “Salat yang paling uatama setelah salat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramahan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).
2. Puasa yang diutamakan Nabi
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.
Hal ini pun diperjelas melalui HR. Bukhari:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamemperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadan. (HR. Bukhari)
Menurut Pengurus Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan, A'wan Syuriah PWNU DIY mengatakan, Ustaz Beny Susanto, pada bulan Muharram ada dua puasa sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
"Dua puasa sunah yang dapat dilakukan umat muslim pada bulan Muharram jatuh pada hari ke-9 ( puasa Tasua) dan ke-10 Muharram (puasa Asyura). Dua ibadah sangat baik karena dapat mengahapus dosa selama setahun," jelasnya kepada Tribunjogja.com, beberapa waktu lalu.
Ustaz Benny pun mengatakan, meskipun kedua puasa ini hukumnya sunah tetapi ganjaran amalan ibadahnya sangat tinggi.
"Ini puasa (Tasua dan Asyura) diutamakan sekali oleh Rasullulah SAW selain puasa ramadan. Karena, pahalanya dapat menghapuskan dosa selama setahun. Jadi, jangan disia-siakan selagi masih mampu," pungkasnya. ( Tribunjogja.com | Nanda Ginting )