Wabah Virus Corona

Kedai Kopi di Korea Selatan Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona, 27 Orang Terinfeksi dalam Sehari

Di tengah pandemi virus corona, ternyata masih banyak orang-orang yang nongkrong di kedai kopi. Di Korea Selatan, ada cukup banyak masyarakat yang

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
chosun
Starbucks di Paju, Korea Selatan 

Bagian yang terbuka hanya sebagian di lantai bawah.

Starbucks di Paju tutup
Starbucks di Paju tutup (tbs.seoul.kr)

"Menurut peraturan, jendela dibuka dan diberi ventilasi lebih dari 10 menit dua kali sehari," kata perwakilan Starbucks Paju. Namun, itu adalah struktur yang sulit untuk menggantikan sejumlah besar udara.

Selain itu, tidak ada prosedur ventilasi selama A berada di situ.

Enam AC tipe langit-langit didistribusikan di interior di lantai dua. A duduk di sebelah tangga dan di atas kepalanya ada ventilasi AC.

Profesor Arsitektur di Universitas Hongik, Yoo Hyeon Jun berkata, AC di langit-langit lebih rentan terhadap polusi udara dalam ruangan karena memiliki struktur yang hanya mendinginkan udara internal tanpa menarik udara luar.

Ini sesuai dengan analisa peneliti di China berkaitan dengan penularan virus corona di restoran.

"Sebagai hasil dari analisis rute infeksi dari 10 pasien yang dikonfirmasi yang makan di sebuah restoran di Guangzhou, China pada bulan Januari dan Februari, sangat mungkin bahwa angin kencang dari AC membawa tetesan tersebut,” ujar peneliti.

Penularan melalui AC ini juga dibenarkan pejabat kesehatan Paju. Menurutnya, klaster tersebut dimulai saat seorang pasien yang terinfeksi virus corona meminum kopi di Starbucks tersebut.

Kedai Kopi di Korea Selatan Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona, 27 Orang Terinfeksi
Kedai Kopi di Korea Selatan Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona, 27 Orang Terinfeksi (news.naver)

Ia duduk di dekat AC di lantai dua kafe tersebut. Diduga penularan ke orang lain melalui transmisi aerosol.

"Banyak pengunjung tidak memakai masker, dan tampaknya tidak ada ventilasi udara yang baik di kafe, meskipun AC beroperasi karena cuaca lembap," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea, Jeong Eun.

Dia melanjutkan, jika infeksi tidak terjadi melalui transmisi aerosol, kemungkinan menyebar melalui transmisi droplet di ruang tertutup.

Virus corona, ia mengatakan, kemungkinan menyebar lewat kontak tangan. Menyusul tingginya kasus baru, pemerintah setempat kembali menegakkan langkah-langkah pengendalian virus.

Salah satunya adalah menutup fasilitas yang rentan terhadap risiko penyebaran virus, seperti kafe, restoran, dan klub malam.

Meski begitu, kedai kopi dan restoran tidak termasuk dalam daftar fasilitas berisiko tinggi.

Profesor Divisi Penyakit Menular di Rumah Sakit Ansan Univeritas Korea, Choi Won Suk, menegaskan, masyarakat harus berhati-hati terhadap kejadian tersebut.

Terpapar Virus Corona, Satu Dokter di Korea Selatan Meninggal
Terpapar Virus Corona, Satu Dokter di Korea Selatan Meninggal (Yonhap)
Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved