Bantul
'Zero' Masalah Hukum dan Komitmen Jaga Toleransi, Alasan PKS Dukung Pasangan Suharsono-Totok Sudarto
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi memberikan surat rekomendasi kepada Bupati incumbent, Suharsono yang akan maj
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi memberikan surat rekomendasi kepada Bupati incumbent, Suharsono yang akan maju berpasangan dengan Totok Sudarto di Pilkada Bantul 2020.
Dukungan diberikan bukan tanpa alasan. Lima tahun memimpin Bumi Projotamansari, Suharsono dianggap cukup berhasil, meskipun periode kedepan, masih ada yang harus disempurnakan.
Ketua DPD PKS Bantul Amir Syarifuddin mengatakan, dukungan yang diberikan oleh partainya kepada pasangan Suharsono dan Totok Sudarto tidak instan.
Tetapi sudah melalui proses panjang di kalangan internal partai.
Bahkan, Ia mengaku melakukan survei, di mana hasilnya membuktikan sosok Suharsono unggul dan diyakini akan meraih kemenangan.
Selain itu, menurut Amir, dukungan diberikan karena dibawah kepemimpinan Suharsono, Pemerintahan Kabupaten Bantul tidak tersandung dengan permasalahan hukum.
"Zero bersinggungan dengan hukum. Bahkan, tidak ada pejabat yang dijadikan tersangka," kata dia, seusai penyerahan rekomendasi di DPD PKS Bantul, Sabtu (22/8/2020).
• PKS Gunungkidul Resmi Usung Sutrisna Wibawa - Ardi Widanto di Pilkada Gunungkidul 2020
Rekomendasi dari PKS diserahkan secara langsung oleh Ketua DPW PKS DIY, M. Darul Falah kepada Suharsono dan Totok Sudarto.
Disaksikan segenap jajaran pengurus DPD PKS Kabupaten Bantul.
Menurut Amir, pemerintahan yang bersih di Bantul dengan tidak ada pejabat yang tersandung hukum, sesuai dengan motto PKS sebagai partai yang bersih, peduli dan profesional.
Terlebih, memimpin Kabupaten Bantul, Suharsono dianggap berhasil dalam menjaga keberagaman sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Amir menyebut, komitmen menjaga toleransi ini ditunjukkan oleh Suharsono dengan menerbitkan izin pendirian sekitar 30 rumah ibadah non-muslim.
Pencapaian ini, menurutnya jauh melebihi apa yang sudah dilakukan oleh Bupati Bantul pada periode-periode sebelumnya.
Bahkan, kata dia, Kabupaten Bantul mendapatkan penghargaan dari Komnas Ham.
"Itu menjadi komitmen PKS bagaimana kehidupan beragama dengan siapapun itu harus guyup rukun dan sejuk. Suharsono sangat berani dengan urusan itu," ujar Amir.
Kendati, Ia tidak menampik bahwa kepemimpinan Suharsono lima tahun di Bantul masih menyisakan banyak pekerjaan.
Satu di antaranya, belum memenuhi janji politik masa lalu, yaitu pendidikan gratis dan kesehatan masyarakat tercukupi.
Menurut dia, kedua hal itu sampai sekarang belum terrealisasi. Ia bahkan secara terang-terangan mengaku akan terus menagih janji tersebut.
"Kedepan, kita pastikan ingin menagih itu," ucapnya.
Jauhi Kampanye Kotor
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang.
Pendaftaran pasangan calon dimulai pada 4 - 6 September.
Di Kabupaten Bantul, Pilkada 2020 dimungkinkan hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon yaitu Suharsono - Totok Sudarto dan Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo.
• Pilkada Bantul, Pasangan Halim - Joko Siap Deklarasi
PKS berada di kubu Noto (Suharsono dan Totok).
Partai berlambang padi dan kapas itu berkomitmen mengarungi pesta demokrasi lima tahunan itu dengan sejuk dan damai.
Bangsa Indonesia khususnya masyarakat Bantul jangan sampai terpecah belah.
Menurut Amir, semua yang maju Pilkada Bantul adalah putra terbaik di Bumi Projotamansari.
"Kami harapkan jangan kampanye dengan cara-cara kotor. Mari beri tauladan rakyat Bantul dengan kampanye yang lebih baik. Noto maju, Bantul makmur. Itulah yang kita inginkan," ucap dia.
Diakui Amir, mesin politik PKS sudah siap dan akan bergerak memenangkan pasangan Suharsono dan Totok Sudarto.
PKS memiliki jumlah suara yang tidak sedikit di DIY.
Bahkan di Pemilihan legislatif, menurut dia, berhasil bertengger di nomor dua sebagai partai dengan perolehan suara terbanyak.
Untuk perolehan suara Bantul barat dan Bantul timur saja, saat pemilihan legislatif, Amir menyebut, PKS memperoleh suara tidak kurang dari 70.000 ribu.
Semua suara itu siap diamankan untuk Pilkada Bantul.
"Saya meyakini, ketika ketua DPW (PKS) sudah menginstruksikan maka tidak ada kader yang berkhianat. Saya jamin itu," ucap dia.
Bagi kader yang berkhianat, ia dengan tegas mengaku akan langsung otomatis diberhentikan.
Setelah menerima surat rekomendasi, Suharsono didampingi Totok Sudarto mengungkapkan terimakasih atas kepercayaannya.
Menurutnya, maju diperiode kedua, pihkanya telah mengantongi dukungan dari enam partai politik yaitu Gerindra, NasDem, Golkar, PKS, PPP dan PBB dengan total 21 kursi legislatif.
Semua partai diakuinya telah berbaur dan saling bergandengan tangan.
"Tujuan kita sama memajukan dan mensejahterakan rakyat Bantul," ucap dia. Bersama dengan Totok Sudarto, di periode kedua, Suharsono mengaku bertekad untuk membawa Bantul lebih baik. (TRIBUNJOGJA.COM).