Prajurit TNI AL di Bantul Deklarasikan Paguyuban Serdadu Laut Sultan Agung
Prajurit TNI AL di Bantul Deklarasikan Paguyuban Serdadu Laut Sultan Agung
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Paguyuban Serdadu Laut Sultan Agung (PSA) resmi dideklarasikan.
Anggota dari paguyuban tersebut adalah prajurit TNI Angkatan Laut (AL) asli kelahiran maupun domisili dari Kabupaten Bantul.
Selama ini, mereka bertugas dipelbagai tempat di Indonesia, bahkan ada juga yang mengemban tugas di Luar negeri.
Total keseluruhan, prajurit TNI AL kelahiran dan domisili Bantul ada sekitar 700an personel.
"Tetapi yang masuk menjadi anggota Paguyuban Serdadu Laut Sultan Agung baru 240 anggota," kata Ketua Paguyuban, Kapten Marinir Budi Santosa, Kamis (20/8/2020).
Deklarasi dilangsungkan di Pendopo Mangunsetro Cendono, Dusun Ngireng-Ireng, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.
Menurut Budi, keberadaan paguyuban serdadu laut Sultan Agung membawa misi sosial kemasyarakatan dan merekatkan tali persaudaraan antar prajurit angkatan laut.
Mereka fokus bekerja dan saling tolong menolong bagi para anggota keluarga TNI AL yang ditinggal bertugas di seluruh Indonesia.
• Komisi B DPRD Sebut Setiap Kampung di DIY Butuh Wifi Gratis Maksimalkan Program Belajar dari Rumah
• Tradisi Jamasan Kitab Jamus Kalimosodo, Kitab Pemberian Raja Karaton Ngayogyakarta dari Daun Lontar
Mengingat selama ini banyak dari anggota yang bertugas jauh dan meninggalkan keluarga di Kabupaten Bantul.
Selain itu, apabila ada umur panjang maka anggota dari paguyuban berkeinginan untuk mengabdi dan ikut serta membangun tanah kelahiran, yaitu Bumi Projotamansari.
"Berasal dari Bantul sudah selayaknya akan kembali ke Bantul," kata dia.
Perwira TNI AL yang bertugas sebagai Resimen Arteleri 2 Pasmar 2 Surabaya itu mengatakan, Paguyuban Serdadu Laut Sultan Agung bersifat netral untuk urusan politik.
Pernyataan tersebut penting. Sebab, Bantul sebentar lagi akan melangsungkan pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2020. Disusul Pilurdes atau Pemilihan Lurah Desa serentak.
Budi justru berharap, Paguyuban Serdadu Laut Sultan Agung bersama komponen masyarakat dapat menciptakan kondisi Bantul yang aman dan tentram serta mengawal jalannya proses demokrasi.
Sehingga Bantul benar-benar memiliki pemimpin yang dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas.
"Jangan pilih pemimpin yang menawarkan embel-embel tertentu. Apalagi uang. Masyarakat sendiri yang akan dirugikan," terangnya.
Sementara itu, Lurah Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Edi Murjita mengungkapkan, Paguyuban Serdadu Laut Sultan Agung yang memiliki posko di wilayah Desa Sidomulyo kedepan diharapkan ikut andil dalam derap pembangunan yang ada di Desa Sidomulyo. Sehingga kedepan saling bahu membahu membawa tatanan masyarakat yang sejahtera dan maju.
"Seperti keinginan Presiden Jokowi yang ingin Indonesia maju," tutur Edi. Terlebih posko yang ditempati oleh Paguyuban, kata dia, sebelumnya menjadi pusat kegiatan sosial kemasyarakatan.(Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)