Yogyakarta
Pakar UGM: Pemerintah Diharapkan Beri Stimulus Bagi Koperasi dan UMKM Untuk Bertahan di Masa Pandemi
Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Dr Hempri Suyatna mengatakan hal itu berdam
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pertumbuhan ekonomi di DIY pada kuartal kedua tahun 2020 minus 5,32 persen.
Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Dr Hempri Suyatna mengatakan hal itu berdampak bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi yang mengalami penurunan pendapatan hingga kekurangan modal.
Oleh karena itu, kata dia, koperasi pemerintah diharapkan bisa memberikan stimulus agar bisa bertahan di tengah kondisi pandemi sekarang ini.
“Pemerintah perlu memberikan stimulus bagi sektor UMKM dan koperasi dalam melakukan pemulihan ekonomi lokal,” kata Hempri dalam webinar bertajuk Ekonomi Rakyat di Pusaran Pandemi Covid-19, Kamis (20/8/2020).
• Ditargetkan Cair Akhir Agustus, Peserta yang Terdaftar Program Stimulus Karyawan Swasta Sudah 7 Juta
Menurutnya, banyak UMKM dan koperasi saat ini yang mengalami penurunan pendapatan bahkan minus.
Selain masalah likuiditas, banyak koperasi yang para anggotanya kesulitan membayar iuran anggota dan kondisi UMKM yang kekurangan modal.
Padahal di masa kondisi normal saja UMKM hanya mendapat 10-15 persen dari omzet.
Adapun beberapa sektor yang masih mengalami pertumbuhan adalah sektor pertanian sebesar 2,19 persen, informasi dan komunikasi 10,88 persen, dan jasa keuangan 1,03 persen.
Beberapa strategi yang perlu dilakukan pemerintah, menurut Hempri, selain memberikan stimulus bagi sektor UMKM dan koperasi yakni memberikan pelatihan pengembangan kapasitas terkait manajemen krisis serta meningkatkan daya beli masyarakat ke sektor UMKM serta mendukung digitalisasi koperasi.
“Sekitar 59 persen UMKM saat ini berubah ke penjualan daring selama pandemi,” ujarnya.
• Stimulus UMKM Hanya untuk Pemilik Tabungan di Bawah Rp 2 Juta
Hempri berpendapat UMKM sendiri perlu melakukan pengembangan inovasi produk yang sesuai kebutuhan pasar dan mendapat jaminan sosial atau asuransi.
Sedangkan, koperasi perlu melakukan revitalisasi yang diharapkan menjadi wadah bagi pengembangan UMKM.
Selain itu, koperasi perlu mendorong penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas SDM serta rebranding koperasi melalui pemanfaatan platform teknologi untuk pengembangan inovasi produk dan pelayanan. (TRIBUNJOGJA.COM)