Pendidikan
Guru SDN Tegalpanggung Kunjungi Siswa Empat Hari Seminggu
Beberapa sekolah di Kota Yogyakarta menerapkan metode guru kunjung atau disebut "Guru Ngaruhke" khusus kepada siswa kelas 1.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Semisal, balai RW atau rumah warga yang hanya digunakan untuk kepentingan umum.
Hal itu dilakukan agar guru kunjung dapat berjalan kondusif dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Seperti yang dilakukan Nur dan timnya pagi itu.
Sebelum masuk ruang belajar, setiap anak diperiksa dengan thermo gun, dicatat suhu tubuhnya, dan diminta memakai hand sanitizer.
"Saya juga bawa masker kalau anak lupa membawa. Selesai belajar mereka langsung dijemput orang tua. Sejauh ini lancar, anak-anak bisa mengikuti protokol kesehatan," tutur Nur.
Ia mengungkapkan, dukungan para wali murid juga secara keseluruhan sangat baik.
"Ada kelompok yang kedapatan hari libur, orang tuanya pada minta digantikan di hari lain. Kata saya monggo saja, kami laksanakan di hari Jumat," tambahnya.
Namun demikian, Nur masih menemukan kendala berupa adanya beberapa siswa yang tidak hadir.
• Sekolah di Wilayah Zona Kuning Diizinkan Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Ini Penjelasan Mendikbud
Padahal, menurutnya, guru kunjung adalah kesempatan murid untuk bertemu guru.
"Kami juga masih menerapkan pembelajaran daring kepada kelompok yang bukan gilirannya dikunjungi. Materi yang saya berikan saat guru kunjung, saya berikan juga lewat daring melalui grup wali murid. Jadi semua dapat materi yang sama," terang Nur.
Ia menambahkan, guru kunjung sangat penting dilakukan khususnya bagi siswa kelas 1.
"Sangat penting karena kelas 1 kalau enggak ada guru kunjung enggak tahu siapa gurunya. Guru juga enggak tahu siapa muridnya. Di guru kunjung ini target kami lebih difokuskan pada pelajaran baca, tulis, hitung (calistung)," beber Nur.
Sementara, guru agama SDN Tegalpanggung, Siti Rohmaniyah yang juga melakukan guru kunjung hari itu, menjelaskan dirinya setiap hari ikut mendampingi kegiatan tersebut.
Siti memberikan materi di awal kelas sekitar 30 menit.
• Disdikpora Kabupaten Kulon Progo Belum Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka Bagi Siswa
"Jadwal mata pelajaran agama satu kali seminggu. Tetapi kalau hanya satu hari berarti ada murid yang tidak ketemu. Jadi saya mendampingi setiap kali guru kunjung," ungkap guru yang mengajar mata pelajaran agama kelas 1-6 itu.