Upacara HUT Kemerdekaan ke-75 RI ala Kampung Pajeksan, Tanamkan Nasionalisme Lewat "Sego Bancaan"
Upacara Peringatan HUT ke-75 RI ala Kampung Pajeksan, Tanamkan Rasa Nasionalisme Lewat"Sego Bancaan"
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan Republi Indonesia.
Tahun ini, peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 RI jatuh pada hari Senin.
Pemerintah pusat, daerah dan seluruh instansi pemerintahan pun melaksanakan upacara untuk memperingati kemerdekaan.
Tak hanya itu, masyarakat pun secara mandiri juga menggelar upacara bendera di wilayahnya masing-masing.
Seperti yang dilaksanakan oleh warga Kampung Pajeksan, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta ini.
Tepat pada pukul 10.00, warga bersama anak-anak di kampung yang berada di sebelah barat kawasan Malioboro tersebut melaksanakan upacara bendera.
Upacara diawali dengan pembacaan doa, mengheningkan cipta, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ditutup dengan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih.
Meski digelar sederhana, upacara bendera peringatan HUT RI ke-75 tersebut berlangsung dengan khidmad.
Tiga anak kecil yang mengenakan pakaian TNI, Polisi dan pilot didaulat untuk memimpun penghormatan terhadap Sang Saka Merah Putih.
• Jadi Inspektur Upacara Kemerdekaan ke-75 RI, Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat Timor Tengah Selatan
• Promo HUT RI ke-75 : dari Richeese Factory, Ichiban Sushi, Dunkin Donuts Hingga Pizza Hut
Selesai melaksanakan upacara bendera, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pembagian "sego bancakan"
" Hari ini kita melaksanakan upacara peringatan hari kemerdekaan RI yang ke-75. Kegiatan ini sudah rutin kita laksanakan setiap tahun,"kata ketua RT 42 Kampung Pajeksan, Purwatiningsih, Senin (17/8/2020).

Dia menjelaskan, dengan melibatkan anak-anak dalam upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan ke-75 RI ini diharapkan bisa menanamkan nilai-nilai nasionalisme terhadap generasi muda.
" Kita ingin mengajarkan nilai-nilai karakter bangsa kepada anak-anak. Mudah-mudahan nantinya mereka bisa menjadi penerus bangsa yang bisa membawa Indonesia lebih maju lagi,"ucapnya.
Terkait dengan pembagian "sego bancaan", Purwatiningsih mengungkapkan hal itu merupakan tradisi yang sudah turun temurun dilaksanakan oleh warga Pajeksan.
Tahun ini, panitia membagikan sebanyak 250 bungkus "sego bancakan" kepada warga dan anak-anak.
"Semuanya(biaya) berasal dari iuran warga,"imbuhnya. (Tribunjogja)