LBM Eijkman Perpendek Proses Tahapan Pengembangan Vaksin Merah Putih

LBM Eijkman Berupaya Perpendek Proses Tahapan Pengembangan Vaksin Merah Putih

Editor: Hari Susmayanti
dok.istimewa
Ilustrasi vaksin Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman yang menjadi anggota konsorsium untuk pengembangan vaksin corona di Indonesia berupaya untuk memperpendek proses tahapan pengembangan Vaksin Merah Putih.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Amin Soebandrio dalam diskusi secara virtual bertajuk 'Menanti Vaksin Covid-19', Sabtu (15/8/2020).

Dalam diskusi tersebut, Amin mengakui untuk pengembangan vaksin Merah Putih ini membutuhkan waktu yang lama.

Sebab, pengembangan vaksin virus corona ini sedikit terlambat dibandingkan dengan lembaga lainnya.

"Kita menyadari bahwa pengembangan vaksin Merah Putih ini membutuhkan waktu cukup lama karena kita mulai sudah agak terlambat," kata Amir dalam diskusi secara virtual bertajuk 'Menanti Vaksin Covid-19', Sabtu (15/8/2020).

Kendati demikian, Amir mengatakan, Eijkman tetap berupaya memperpendek proses tahapan pengembangan vaksin Merah Putih, agar dapat menyeimbangi kehadiran vaksin Sinovac dari China yang sedang diujicoba oleh Biofarma.

"Kita juga tetap berupaya tentunya memperpendek proses-proses yang bisa diperpendek, tetapi kita butuh waktu lama," ujarnya.

UPDATE Virus Corona di Indonesia : Ini Lima Provinsi dengan Penambahan Kasus Positif Terbanyak

Babinsa Kodim 0734/Yogyakarta Terjun Langsung Tertibkan Protokol Kesehatan di Malioboro

Sementara itu, Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Biofarma, Neni Nurainy mengatakan, ada dua strategi yang dilakukan Biofarma terkait vaksin Covid-19.

Pertama, strategi jangka pendek yaitu mengembangkan vaksin Sinovac dari China untuk mengejar waktu agar vaksin dapat segera tersedia.

Kedua, strategi jangka panjang, pihaknya melaksanakan mandat bahwa pengadaan vaksin harus mandiri, sehingga Biofarma bekerja sama dengan Lembaga Eijkman.

"Seperti mandat Kemenristek harus cepat dan mandiri juga, nah ini masalah yang mandiri ini penting karena kejadian pandemi ini tidak sekali pak, nah berulang sehingga Indonesia harus siap dengan vaksin sendiri sehingga tetap bekerjasama dengan Eijkman," kata Neni.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo sebelumnya memperkirakan pengembangan vaksin Merah Putih dapat selesai pada pertengahan tahun depan.

"Kita harapkan vaksin Merah Putih ini segera selesai dan diperkirakan bisa diselesaikan di pertengahan tahun 2021," kata Jokowi saat meninjau uji klinis fase III vaksin Sinovac, di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/8/2020).

Jokowi menyebut vaksin Merah Putih sudah dikembangkan selama tiga bulan terakhir.

Vaksin itu dikembangkan dari virus Covid-19 yang beredar di indonesia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved