PSS Sleman

Konflik Internal PSS Sleman : Fatih Chabanto Tak Digaji 3 Bulan dan Jawaban Marco Garcia Paolo

Dirut PT PSS, Marco Garcia Paulo angkat bicara soal tudingan Fatih Chabanto yang sebut dirinya sembunyi dan ingkar janji soal gaji yang belum dibayar.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hanif Suryo
Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Marco Garcia Paulo menyampaikan klarifikasinya soal tudingan dari Fatih Chabanto di Sleman, Kamis (13/8/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM - PSS Sleman tengah diterpa konflik internal.

Hal tersebut diketahui seusai Fatih Chabanto, pria yang sempat menjabat posisi CEO PT PSS mengaku tak menerima gaji sejak Maret 2020, padahal ia merasa masih terikat kontrak dengan klub berjuluk Super Elang Jawa tersebut.

Fatih mengaku kecewa dengan Direktur Utama PSS saat ini, Marco Garcia Paulo sebab hak-haknya tak dibayarkan sejak Maret 2020.

Meski posisi CEO klub ditiadakan berdasar hasil RUPS PT PSS, 9 Maret 2020, namun Fatih merasa masih ada kontrak dengan PSS yang belum selesai.

Sekadar informasi, Marco menyandang jabatan Dirut melalui RUPS PT PSS pada 9 Maret 2020 lalu.

Selain Marco, jabatan Komisaris Utama ditunjuk Agoes Projosasmito. Dalam RUPS, ternyata tidak membahas susunan pengurus di bawah direksi, termasuk jabatan CEO yang dijabat Fatih Chabanto.

Dejan Antonic Sudah Rancang Program Latihan untuk PSS Sleman

Namun sehari setelah RUPS, Marco menghubungi Fatih dan minta bertemu.

Dalam pertemuan, Marco menjelaskan bahwa jabatan CEO ditiadakan. 

Tapi, lanjut Fatih, Marco justru minta agar dirinya untuk ke Jakarta guna membahas persoalan IPO dalam tiga tahun ke dapan serta pengembangan bisnis di Tahun 2020.

"Beberapa hari kemudian saya ke Jakarta via Bandung karena kebetulan ada pertandingan away PSS ke Bandung tanggal 15 Maret. Tiba di Jakarta, tak lama ada lockdown akibat pandemi Covid 19. Saat lockdown hubungan saya dengan Marco masih terjalin walaupun tidak intens. Tapi kemudian pada 20 April 2020, tiba-tiba saya mendapat Whatsapp dari asisten Marco, Glessen yang menyatakan bahwa mobil operasional CEO harus dikembalikan padahal mobil itu melekat pada CEO hingga akhir kontrak. Dalam kontrak jelas ada pasal bahwa CEO dapat mobil operasional," kata Fatih.

Sejak itulah, Fatih menjelaskan, komunikasi dengan Marco terputus, baik itu telepon, SMS, whatsapp maupun email.

Meskipun begitu, dia tetap berinisiatif untuk selalu berkoordinasi dengan Manajer Keuangan PSS agar selalu memasukkan gaji atas namanya sebagai CEO.

Infomasi dari keuangan, nama Fatih selalu masuk dalam daftar yang berhak menerima gaji.

Hanya saja, ketika eksekusi, gajinya selalu dicoret tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu dengan yang bersangkutan.

"Saya gak ngerti kenapa gaji saya dicoret? Sementara gaji karyawan lainnya dan pemain tetap diberikan," ujar Fatih yang tidak digaji sejak Maret lalu.

Soal Masa Depan di PSS Sleman, Ini Jawaban Aaron Evans

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved