Human Interest Story

Nikah Bareng Merah Putih, Sebelas Pasang Pengantin Main Tiktok di Tepi Pantai

Acara tersebut merupakan nikah bareng dengan total keseluruhan peserta ada 75 pasangan yang menikah secara bertahap selama bulan Agustus.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
11 pasang pengantin mengikut nikah bareng merah putih yang digelar oleh Fortais dan Kantor Kementerian Agama Bantul. Sebelum menikah, mereka prewedding untuk mempopulerkan destinasi wisata dengan bermain tiktok di tepian pantai Cemara Sewu, Bantul. 

Ketua panitia sekaligus Ketua Fortais, RM Ryan Budi Nuryanto mengatakan, pernikahan massal merah putih membawa misi sosial, religi, budaya, dan pariwisata.

Kegiatan prewedding sengaja dilakukan di Pantai Cemara Sewu dengan misi mempopulerkan kepada masyarakat bahwa Kabupaten Bantul memiliki objek wisata berkonsep Wedding Destination yang sangat bagus.

Harapannya, dapat menginspirasi masyarakat untuk kembali berwisata di masa adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Sehingga objek wisata bisa kembali bangkit dan menggeliatkan ekonomi kerakyatan yang selama ini terdampak oleh pandemi," ucap dia.

Bupati Suharsono Jadi Saksi

Selain dihadiri pihak keluarga, nikah bareng merah putih yang dilangsungkan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kretek, Bantul dihadiri langsung oleh Bupati Bantul Drs Suharsono.

Orang nomor satu di Bumi Projotamansari itu bersama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Bantul, Aidi Johansyah didapuk untuk menjadi saksi pernikahan unik.

Pernikahan Viral di India, Seorang Pria Diculik dan Dipaksa Nikahi Wanita yang Tak Dikenalnya

Tema yang diusung dalam pernikahan tersebut, kata Ryan adalah bersatu merajut kasih, berjuang di tengah pandemi untuk Indonesia maju.

Acara tersebut merupakan nikah bareng dengan total keseluruhan peserta ada 75 pasangan yang menikah secara bertahap selama bulan Agustus.

Puncaknya adalah 11 pasang pengantin yang dinikahkan di KUA Kretek.

Prosesi pernikahan berlangsung dengan unik dan tak biasa. Seserahan menggunakan cincin batu merah putih, pisau, layah sayur dan buah.

Semua itu disiapkan dengan harapan, "bisa menjadi bekal para pengantin membina rumah tangga di masa adaptasi kebiasaan baru," ucapnya.

Salah satu pasangan dalam nikah bareng tersebut adalah Richo Eko Praditia, (23).

Pemuda yang berprofesi sebagai pedagang angkringan itu menikah dengan perempuan idamannya, Keni Ari Nuryani, warga Gamping, Sleman.

Adanya program nikah bareng, menurut Richo mengaku sangat membantu.

Ia mengaku sudah berpacaran dengan Keni, selama setahun.

Ketika mengetahui ada acara nikah bareng merah putih, ia mengaku tidak berfikir panjang dan langsung mengikutinya.

"Jadi, saya merasa sangat terbantu," ucap Jejaka asal Surakarta itu.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved