Hukum Gabungkan Puasa Asyura Bulan Muharram dengan Mengqadha Puasa Ramadhan

Puasa sunah yaitu Asyura dan Tasu'a Di mana dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram

Handout / SPA / AFP
Jamaah haji Mulism berdoa di Jabal al-Rahma sebelah tenggara kota suci Mekah, selama puncak haji haji. di tengah pandemi COVID-19 

TRIBUNJOGJA.COM, Yogyakarta - Bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Biasaya pada bulan ini, umat islam melaksanakan puasa sunah yaitu Asyura dan Tasu'a.

Di mana dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Pelaksanaan ibadah puasa sunah di bulan Muharram sangat dianjurkan bagi mereka (umat muslim) yang tidak mengalami halangan seperti sakit, haid, dan nifas.

Lalu, bolehkah bagi mereka (umat muslim) yang mampu melakukan ibadah puasa sunah Muharram tetapi sekaligus ingin mengqadha (mengganti) hutang puasa pada Ramadan?

Berikut penjelasannya.

Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir mengatakan, untuk menggabungkan dua puasa dengan maksud mengqadha ada dua hukumnya dalam islam.

"Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah. Sedangkan puasa wajib seperti Ramadan dilarang untuk mengqadhanya,"jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (11/08/2020).

Pendapat Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam fatwa Syabakah Islamiyah:

فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة

Artinya: ”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273)

Hal serupa pun, dijelaskan Mazhab Hambali yang lebih keras dalam menghukumi hal ini.

Para ulama mazhab ini menyatakan haram hukumnya mendahulukan puasa sunah sementara masih punya utang puasa wajib.

Dasarnya adalah hadis riwayat Ahmad dari Abu Hurairah RA:

Siapa yang berpuasa sunah namun ia masih memiliki tanggungan puasa Ramadan (yang harus di-qadha), puasa sunah tidak diterima sampai ia menyelesaikan puasa wajibnya."

Namun, ada juga beberapa kalangan yang berpendapat menyatakan boleh menggabungkan puasa sunah dengan wajin kecuali puasa 6 harinpada bulan Syawal.

Jadwal, Lafal Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura di Bulan Muharram 1442 Hijriah

KAPAN Puasa Tasua dan Puasa Asyura Dilakukan Pada 2020 Ini? Berikut Keistimewaan Muharram

Seperti yang dijelaskan Imam Ibnu Utsaimin:

من صام يوم عرفة ، أو يومعاشوراء وعليه قضاء من رمضان فصيامه صحيح ، لكن لو نوى أن يصوم هذا اليوم عن قضاء رمضان حصل له الأجران : أجر يوم عرفة ، وأجر يوم عاشوراء مع أجر القضاء ، هذا بالنسبة لصوم التطوع المطلق الذي لا يرتبط برمضان

Artinya : ”Orang yang melakukan puasa hari arafah, atau puasa hari asyura, dan dia punya tanggungan qadha ramadhan, maka puasanya sah. Dan jika dia meniatkan puasa pada hari itu sekaligus qadha ramadhan, maka dia mendapatkan dua pahala: (1) Pahala puasa arafah, atau pahala puasa Asyura, dan (2) Pahala puasa qadha. Ini untuk puasa sunah mutlak, yang tidak ada hubungannya dengan ramadhan.” (Fatawa as-Shiyam, 438).

Diperbolehkannya menggabungkan puasa sunah dan wajib pun dijelaskan dalam fatwa Nur ’ala ad-Darbi:

وأما إذا أراد أن يصوم هذا الواجب حين يشرع صومه من الأيام كصيام عشرة ذي الحجة وصيام عرفة وصوم عاشوراء أداء للواجب فإننا نرجو أن يثبت له أجر الواجب والنفل لعموم قول الرسول عليه الصلاة والسلام لما سئل عن صوم يوم عرفة قال (احتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده) فأرجو أن يحقق الله له الأجرين أجر الواجب وأجر التطوع وإن كان الأفضل أن يجعل للواجب يوماً وللتطوع يوم آخر

Artinya : "Ketika ada orang yang hendak puasa wajib (qadha), bertepatan dengan puasa sunah, seperti puasa 10 hari pertama dzulhijjah, atau puasa arafah, atau puasa asyura, sekaligus puasa wajib, kami berharap dia mendapatkan pahala puasa wajib dan puasa sunah. Berdasarkan makna umum dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang puasa arafah, ’Saya berharap kepada Allah, agar puasa ini menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."

Hal yang sama juga difatwakan oleh Lajnah Daimah (Lembaga Fatwa Arab Saudi), ketika ditanya tentang menggabungkan niat puasa sunah dan puasa wajib

يجوز صيام يوم عرفه عن يوم من رمضان إذا نويته قضاء ، وبالله التوفيق

Artinya: ”Boleh puasa hari arafah, sekaligus untuk puasa qadha, jika dia anda meniatkannya untuk qadha. Wa billahi at-Taufiq.” Fatawa Lajnah Daimah, ditanda tangani oleh Imam Abdul Aziz bin Baz, (10/346).

Untuk menyikapi perbedaan dari kalangan tersebut, Ustaz Munawir menjelaskan, apabila ditemui perbedaan pendapat dari kalangan ulama. Maka, sebagai umat muslim diperbolehkan memilih seusia kepercayaannya.

"Ya, ketika adanya perbedaan pendapat hendak disikapi dengan memilih sesuai kepercayaan saja. Karena sesungguh yang Maha benar itu hanya milik Allah SWT," pungkasnya. (Tribunjogja.com | Ndg )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved