Update Corona di DI Yogyakarta
Pandemi Berimbas Terlambatnya RAT Koperasi di Sleman
Dari catatan Dinas Koperasi dan UMKM Sleman, setidaknya ada 30% koperasi di Sleman yang terlambat menggelar rapat anggota tahunan (RAT).
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi Covid-19 juga berimbas pada aktivitas koperasi simpan pinjam (KSP).
Dari catatan Dinas Koperasi dan UMKM Sleman, setidaknya ada 30% koperasi di Sleman yang terlambat menggelar rapat anggota tahunan (RAT).
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sleman, Pustopo menjelaskan dari total 410 unit koperasi aktif di Sleman baik itu koperasi primer dan sekunder, mayoritas berbentuk KSP.
Sebanyak 30% koperasi yang terlambat menggelar RAT pun belum dapat menyampaikan laporan keuangan.
• Koperasi di DIY Mulai Menggeliat Sejak Pelonggaran Aktivitas
Ia memaklumi hal tersebut dan memberikan kelonggaran kepada koperasi tersebut.
"Kalau memang belum siap RAT sesuai protokol kesehatan, lebih baik menundanya," ujar dia, Senin (10/8/2020).
Dinas Koperasi dan UMKM pun memberikan bantuan dan fasilitas bagi tiap koperasi agar bisa menggelar RAT.
Seperti membuka layanan konsultasi, membantu untuk RAT dan membuat laporan keuangan.
Selain itu pihaknya juga bisa menyediakan ruang rapat yang bisa dipakai gratis, termasuk jika ingin melaksanakan RAT secara daring.
Lebih lanjut ia menerangkan, sampai saat ini tak ada keluhan berarti dari sisi penyaluran kredit oleh KSP.
Namun demikian, terdapat persoalan tidak lancarnya aliran kas (cash flow).
"Cash flow agak terganggu, karena ada kebijakan masing-masing koperasi untuk menunda angsuran," ungkapnya. .
• Unik, Lemari Makan Gratis Ajak Warga Jogja Berbagi di Tengah Pandemi Covid-19
Dijelaskannya, selama pandemi COVID-19, setiap KSB menerapkan kebijakan yang berbeda, termasuk ada yang memberi keringanan penundaan angsuran bagi debitur terdampak pandemi.
Hal itu, secara otomatis menyebabkan kas koperasi berkurang.
Dalam kesempatan itu ia menjelaskan bahwa kondisi perekonomian saat ini tidak terlalu berpengaruh pada kinerja keuangan KSP.
Namun ia mengakui bahwa koperasi memang memiliki modal dari pemasukan-pemasukan.
Dijelaskannya, ketika pemasukan berkurang karena angsuran ditunda, maka otomatis kas koperasi menjadi berkurang.
Maka, untuk menyiasati permasalahan itu, solusinya adalah program penguatan modal dari Pemda untuk membantu kas mereka.
"Besarannya macam-macam, sebagai pinjaman lunak," jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)