Bantu Pelaku UMKM Kuliner, Komunitas Sepeda Yogyakarta Gelar Aksi Sosial 'Ngelarisi Konco Dewe'
Bantu Pelaku UMKM Kuliner, Komunitas Sepeda Yogyakarta Gelar Aksi Sosial 'Ngelarisi Konco Dewe'
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar aksi sosial untuk membantu pelaku usaha kuliner yang terdampak pandemi corona, Selasa (11/08/2020) pukul 19.00 WIB.
Acara bertajuk 'Ngelarisi Konco Dewe' merupakan kegiatan membantu para anggota komunitas yang usahanya terkena imbas pandemi terutama pada produk makanan.
Adapun, kegiatan ini diikuti sekitar 40 orang yang tergabung dalam berbagai komunitas sepeda di daerah Yogyakarta seperti Jogja Folding Bike, Saturday Bike, Gowes Golek Sedulur (GGS), hingga komunitas Brompton Jogja.
Kegiatan sosial ini dicetuskan oleh Erix Soekamti (30) yang tergabung dalam komunitas Jogja Folding Bike.
Erix Soekamti mengatakan, tercetusnya ide kegiatan sosial karena melihat beberapa usaha anggota komunitas yang sepi akibat pandemi.
"Selama pandemi kan, banyak teman-teman khususnya yang usaha produk makanan mengalami penurunan pembeli.
Nah, dari situ kepikiran untuk gowes sekaligus nyambangi usaha mereka, biar laris lagi," jelasnya kepada Tribunjogja.com, Selasa (11/08/2020).
• Inilah Harga Sepeda Lipat Pacific Noris 8.0 dan Noris Indonesia
• Ini Penjelasan BMKG Soal Hujan yang Mengguyur Rata di Wilayah DIY pada Selasa Malam
Aksi sosial ini menurut Erix sudah berjalan sejak bulan Juni 2020 lalu.
Dan rutin dilakukan pada Selasa malam dengan titik kumpul di daerah sekitar jalan Jenderal Sudirman, kota Yogyakarta.
Sementara itu, Ketua Saturday Bike, Andi Rahadian (27) mengatakan, kegiatan ini dilakukan dengan membagi dua kelompok dengan rute yang berbeda.
"Untuk kelompok pertama akan diarahkan menuju ke warung mi ayam Mekaton, kota Yogyakarta.
Sedangkan, kelompok kedua menuju ke rumah makan Popina di daerah Tiyosan," jelasnya.
Adapun, pembagian rute dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan pada saat bersepeda di jalan.
Rahadian menambahkan, penerapan protokol kesehatan tetap harus dijalankan.
"Tentunya, kami tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pemberian jarak pada saat bersepeda. Dan yang paling penting mematuhi rambu lalu lintas," ujarnya.