Jawa

Pemilik Kafe di Magelang ini Sediakan Wifi Gratis Agar Anak-anak Bisa Belajar Daring

Mereka belajar memanfaatkan sambungan internet gratis yang disediakan oleh pemilik kafe. Sejak sebulan yang lalu, kafe belum buka, sampai kafe sudah d

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Anak-anak belajar daring dengan wifi gratis di Pawon Luwak Coffee di kawasan Candi Pawon, Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Senin (10/8/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemilik kafe di Kabupaten Magelang menyediakan sambungan wifi gratis untuk anak-anak yang belajar secara daring.

Satu diantaranya di Pawon Luwak Coffee, di kawasan Candi Pawon, di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Setiap hari, anak-anak dari sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama datang ke sini untuk belajar daring.

Mereka belajar memanfaatkan sambungan internet gratis yang disediakan oleh pemilik kafe.

Sejak sebulan yang lalu, kafe belum buka, sampai kafe sudah dibuka sekarang.

Pemilik Pawon Luwak Coffee, Prana Aji (58), menceritakan, sejak usaha warung kopi luwaknya tutup pada bulan Maret 2020 lalu, sambungan wifi yang dipasangnya jalan terus.

Wifi tersebut biasanya dipakai oleh tamu saja.

Anak-anak di Perbatasan Magelang Manfaatkan Wifi Gratis dari Warga untuk Belajar Daring

Namun, ia melihat kondisi anak-anak sekolah yang kesulitan mengakses internet untuk belajar.

Kuota internet juga mahal.

Sementara, orangtua mereka yang sebagian besar bekerja di kawasan Borobudur tak bekerja dan tak punya penghasilan.

Ia pun mempersilahkan anak-anak itu belajar daring di kafe tempatnya.

"Ketika kita tutup di awal Maret, ini jalan terus. biasanya dipakai tamu. Terus saya melihat kondisi anak-anak sekolah itu kan tidak sekolah. Terus ternyata tugas-tugasnya melalui daring. Dengar-dengar kiri kanan kok semua ga kerja orangtuanya. Anak-anak juga sering tiap minggu keluarin uang Rp 50-100 ribu. Oleh karena itu daripada di sini kurang manfaat, maka diberitahukan di anak-anak sekitar sini, kalau mau pakai wifi di sini boleh," tutur Prana, saat ditemui di warung kopinya di kawasan Candi Pawon, Senin (10/8/2020).

Kegiatan belajar daring anak-anak di tempat Aji sudah berjalan sekitar sebulan.

Sejak warung kopinya masih ditutup.

Anak-anak berdatangan dari pagi sekitar pukul 07.00 WIB hingga 21.00 WIB malam.

Mereka bebas mengakses internet dan dapat leluasa belajar di mana saja di kafe.

Kisah Nur Viki Al Amin Sediakan Layanan WiFi Gratis untuk Pembelajaran Online

"Mereka belajar di sini dari pukul 07.00-21.00 WIB. Silahkan, didepan boleh, di sini, di belakang. Mereka pun berdatangan. Tiga orang, lima orang, membawa teman-temannya juga belajar di sini. Mereka tadinya takut-takut. Namun, ketika saya terbuka, mereka datang," tuturnya.

"Sudah sejak sebulan ini (belajar daring). Semula kiri kanan saja, tapi tak terbuka. setelah terbuka, teman-temannya pada ikut ke sini. Sekarang walaupun sudah buka untuk tamu, tidak apa-apa. Terus saja di sini belajar, banyak tempat di sini," tambah Aji.

Warung kopi miliki Aji sempat berbulan-bulan tutup karena pandemi ini.

Sambungan internet yang semula dimanfaatkan untuk pengunjung, jadi jarang dipergunakan.

Sementara, ia sempat menunggak tagihan internet selama sebulan lebih, karena tidak adanya tamu.

Namun, tunggakan itu tetap ia bayar, supaya wifinya dapat dipergunakan anak-anak belajar daring.

"Awal-awal sempat nunggak sebulan lebih tak dibayar, ternyata tetap ditelpon, aduh kalau ini diputus malah gimana, kita juga pakai, sudahlah dibayar saja untuk manfaat lebih banyak orang. tidak apa-apa. terus aja dibuka, selama mereka masih membutuhkan, kita open," katanya.

Setelah ada sambungan gratis ini, banyak anak-anak yang datang ke warung kopi Aji.

Dari anak-anak kecil, sampai pelajar SMP.

Mereka mengerjakan tugas dan mengakses konten pembelajaran di sini, di warung kopinya.

Aji mengatakan, ia akan tetap membuka akses internet buat anak-anak tersebut, sampai nanti.

Terpenting agar anak-anak sekolah dapat terus belajar di masa pandemi ini.

"Responsnya anak-anak, senang aja. Kemarin, sempat takut-takut, tapi setelah saya sampaikan terbuka, mereka bisa enjoy. Meski tak terlalu banyak, tetapi yang belajar di sini ajeg, dari 3-4 orang, sampai 9 orang juga," ujar pemilik kafe yang sudah tujuh tahun berdiri, sejak 2015 lalu ini.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved