Tragedi Ledakan di Beirut, Inilah Kesaksian Dokter di Lebanon saat Tangani Para Korban

Rumah sakitnya merupakan salah satu dari beberapa rumah sakit di ibukota Lebanon yang rusak dan listriknya padam dalam ledakan itu.

Editor: Muhammad Fatoni
Sky News
Situasi pascaledakan dahsyat di Beirut 

TRIBUNJOGJA.COM, BEIRUT - Beberapa dokter mengungkap kesaksian bagaimana para korban mendatangi rumah sakit akibat ledakan di Beirut, Lebanon.

Menurut salah seorang dokter, bencana ledakan di Lebanon seperti tidak terduga.

"Ini adalah bencana yang kita miliki di tangan kita sendiri," kata seorang dokter di Rumah Sakit St George, yang terletak kurang dari satu mil dari pusat ledakan di pelabuhan Beirut.

Rumah sakitnya merupakan salah satu dari beberapa rumah sakit di ibukota Lebanon yang rusak dan listriknya padam dalam ledakan itu.

Dikutip dari Sky News, setidaknya 100 orang tewas dalam ledakan dan sekitar 4.000 terluka, menurut Palang Merah Lebanon.

Fakta-fakta Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon, Picu Gempa hingga Kekuatannya Seperlima Bom Hirosima

Ledakan di Pelabuhan Beirut Menambah Daftar Krisis Lebanon selama Sepuluh Tahun Terakhir

Padahal, rumah sakit sudah hampir penuh karena pandemi virus corona yang sedang berlangsung.

Rumah sakit dengan cepat mengisi kelebihan kapasitas, meminta pasokan darah dan generator untuk tetap menghidupkan lampu.

Di dalam, bangsal dan koridor dipenuhi pasien.

Belasan orang yang terluka dirawat di jalanan luar, di reruntuhan, di atas tandu dan di kursi roda.

Ledakan di Beirut pada Selasa petang
Ledakan di Beirut pada Selasa petang (IST | Twitter)

Sementara itu, orang-orang dengan berbagai luka tiba di ambulans, di mobil dan berjalan kaki.

"Kami memiliki sedikitnya 300 orang terluka di rumah sakit saat ini, kami memiliki enam kamar operasi yang masih beroperasi saat ini, dan ini terus diisi oleh kelompok lain yang membutuhkan perhatian."

"Setiap kru, dokter, dan perawat kami melakukan operasi, bahkan bagian administrasi sekalipun, semua orang bekerja."

"Kami memiliki banyak kerusakan, seperti yang Anda lihat, semua langit-langit runtuh di pintu masuk dan jendela kaca kamar pasien," ujar seorang dokter di Rumah Sakit Khoury.

Firass Abiad, kepala Rumah Sakit Universitas Rafic Hariri, menulis dalam media sosial miliknya pada Selasa pagi, kapasitasnya sudah mendekati batas.

Sedang Jalani Pemotretan, Pengantin Wanita Ini Hampir Terhempas Saat Terjadi Ledakan di Beirut

Saksi Gambarkan Kekuatan Ledakan di Beirut, Kaca Bangunan Berserakan dan Suasana Mencekam

Setelah ledakan, ia menggambarkan adegan di unit gawat darurat (UDG) seperti "hancur" ketika pasien baru tiba.

Sebagian besar dengan cedera kaca, beberapa dipindahkan dari fasilitas medis dan rumah sakit yang melebihi kapasitas.

"Lebih banyak korban akan datang. Ini akan menjadi malam yang sulit."

"Aku memikirkan keluarga orang yang telah meninggal atau masih hilang."

"Adegan di UGD sangat menghancurkan, tetapi stafnya ramah dan tidak mementingkan diri sendiri. Tidak ada kata-kata lagi," tuturnya.

Rekaman di media sosial menunjukkan orang yang terluka berlumuran darah dan kebingungan.

Pasukan komando Lebanon dikerahkan setelah ledakan di Beirut pada 4 Agustus 2020.
Pasukan komando Lebanon dikerahkan setelah ledakan di Beirut pada 4 Agustus 2020. (PATRICK BAZ / AFP)

Beberapa menangis, berkeliaran di jalan dengan pakaian mereka yang berlumuran darah.

Bahkan, berteriak minta tolong atau mencari orang dicintai yang hilang.

Sebelumnya, terjadi ledakan besar di gudang pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) pukul 18.00 waktu setempat.

Ledakan di pelabuhan itu pun menimbulkan api yang membentuk awan jamur.

Presiden Lebanon, Michel Anoun mengatakan, ada 2.750 ton amonium nitrat disimpan secara tidak aman di gudang selama enam tahun terakhir.

Hingga kini, penyebab ledakan tersebut masih diselidiki oleh kepolisian setempat.

(Tribunnews.com/Maliana)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Dokter Atasi 'Pasien Berdarah' Akibat Ledakan di Lebanon: Belasan Orang Dirawat di Reruntuhan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved