PM Lebanon Sebut Gudang Bahan Kimia Beirut Telah Ada Sejak 2014
Perdana Menteri Hassan Diab yang istri dan putrinya dilaporkan terluka menggambarkan situasi itu sebagai bencana sekaligus mengumumkan hari berkabung.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Lebanon - Menteri kesehatan Lebanon mengkonfirmasi lebih dari 70 orang meninggal ledakan terjadi.
Sumber pasti ledakan sedang diselidiki namun laporan awal menghubungkannya dengan kembang api dan bahan kimia yang tersimpan.
Ada dua ledakan yang terjadi di area pelabuhan Beirut, ledakan pertama sekitar pukul 6 sore waktu setempat.
Yang kedua tampak jauh lebih kuat menyebabkan asap besar serupa dengan jamur.

Berbicara kepada media setempat, Menteri Kesehatan Hamad Hassan pada keterangan perdana mengatakan lebih dari 30 orang meninggal dunia dan ribuan orang luka-luka.
Informasi terbaru menyebutkan sudah lebih dari 70 orang meninggal dan setidaknya 2.700 orang terluka.
Perdana Menteri Hassan Diab yang istri dan putrinya dilaporkan terluka menggambarkan situasi itu sebagai bencana sekaligus mengumumkan hari berkabung.
Dia juga mengatakan bahwa siapa pun yang bertanggung jawab atas ledakan harus dimintai pertanggungjawaban.
"Saya berjanji bahwa bencana ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban," katanya, dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Mereka yang bertanggung jawab akan membayar harganya."katanya dikutip Tribunjogja.com dari RT.

Pernyataan itu rupanya merujuk komentar sebelumnya dari Direktur Keamanan Abbas Ibrahim yang menyatakan ledakan dahsyat itu melibatkan bahan kimia yang tersimpan.
Perdana Menteri Hassan Diab juga menambahkan, fakta tentang gudang berbahaya ini yang telah ada sejak 2014 akan diumumkan.
"Saya tidak akan mendahului penyelidikan."katanya.
Untuk sementara pihak berwenang menduga kuat berasal dari tumpukan amonium nitrat seberat 2.750 ton di gudang dekat pelabuhan yang menekankan bukan berasal dari rudal.
Melansir Kompas.com, Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Thohari memastikan WNI di Beirut dalam keadaan aman usai terjadi ledakan besar di Port of Beirut, Selasa (4/8/2020).