Human Interest Story

Kisah Penjual Wayang Kulit Keliling yang Masih Bersemangat walau Bekerja di Usia Senja

Ia masih terlihat energik berjualan wayang kulit yang dijajakannya di pinggir jalan Senopati, Ngupasan, kota Yogyakarta atau tepat didepan gedung Tama

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita Ginting
Tugiono saat memperlihatkan koleksi wayang dagangannya, Minggu (02/08/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski usia sudah senja tak membuat semangat pria paruh baya yang disapa Mbah Tugiono (91) ini ikut memudar.

Ia masih terlihat energik berjualan wayang kulit yang dijajakannya di pinggir jalan Senopati, Ngupasan, kota Yogyakarta atau tepat didepan gedung Taman Pintar.

Sesekali dirinya menawarkan dagangannya kepada para pejalan kaki yang melintas tepat dihadapannya.

Dengan cekatan tangan tuanya menyodorkan barang dagangannya.

"Wayang kulitnya, murah saja dari kulit kerbau asli. Ada kaligrafi , pembatas buku semuanya dari kulit asli sapi dan kambing," ucapnya saat menawarkan barang dagangannya.

Tugiono mengatakan, ia sudah berjualan wayang kulit di pinggir jalan selama 35 tahun.

Kisah Sukses Pemuda Asal Ngipik Gunungkidul, Budidaya Ikan Guppy Miliknya Raup Peningkatan Omzet

"Kalau dulu, saya masih keliling jualannya tidak di satu tempat. Ke mana saja yang bisa dituju. Sekarang, gak kuat berjalan jauh jadi hanya di sekitar daerah Taman Pintar dan pasar Beringharjo, saja," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Minggu (02/08/2020).

Untuk berjualan di usia yang tidak muda lagi, sebenarnya pilihan MbahTugiono sendiri.

Padahal, dirinya sudah dilarang anak-anaknya untuk berjualan.

Tugiono memiliki lima orang anak yang semuanya sudah berkeluarga.

Di mana, anak-anaknya pun bermata pencaharian sebagai pedagang juga.

"Anak-anak saya sudah melarang untuk berjualan namun saya tidak kerasan kalau di rumah saja, bosan. Ya, sudah akhirnya diperbolehkan namun tidak boleh sampai larut malam," ungkap pria paruh baya yang sudah memiliki sebelas cucu ini.

Tugiono melanjutkan, biasanya dirinya mulai berjualan pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB.

Kisah Pemuda Maroko Naik Haji dengan Jalan Kaki dan Bersepeda Selama 4 Tahun

Setiap hari untuk menuju lokasi tempat ia berjualan, Tugiono menggunakan angkutan umum TransJogja dari rumahnya yang berada di sekitar daerah Taman Sari, kota Yogyakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved