UPDATE Virus Corona di DKI Jakarta Rabu 29 Juli 2020, Anies Umumkan Penambahan 584 Kasus Positif

UPDATE Virus Corona di DKI Jakarta Rabu 29 Juli 2020, Anies Umumkan Penambahan 584 Kasus Positif

Editor: Hari Susmayanti
Screenshot corona.jakarta.go.id
Peta persebaran virus corona di DKI Jakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Setelah sempat menurun, penambahan kasus positif virus corona di Jakarta mengalami lonjakan cukup signifikan pada Rabu (29/7/2020).

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Kasus virus corona di ibu kota hari ini bertambah 584 kasus.

Tambahan kasus yang lebih dari angka 500 ini diumumkan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Setiap hari kita mendengar kasus baru di Jakarta, hari ini angkanya agak besar di atas 400.

Diumumkan sore ini jumlahnya, persisnya kita akan ada 584 kasus baru," kata Anies dalam webinar yang disiarkan melalui Zoom, Rabu.

Melonjaknya penambahan kasus positif virus corona di Jakarta ini menurut Anies karena pemerintah DKI Jakarta semakin intensif melakukan pemeriksaan Vovid-19.

Pemerintah memilih strategi dengan mencari orang-orang yang terpapar untuk mencegah penularan yang lebih besar lagi.

"Jakarta mengambil strategi mencari orang-orang yang terpapar (Covid-19), lalu diisolasi, lalu diputus mata rantainya.

Kalau Jakarta hanya ingin angkanya kecil, maka Pemprov DKI tidak perlu melakukan testing, dijamin angka Covid-19 langsung turun," ujar Anies.

Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak panik saat mendapatkan informasi lonjakan penambahan kasus positif Covid-19.

Menurut Anies, penambahan kasus itu seharusnya disyukuri.

Artinya, masyarakat mengapresiasi dan mensyukuri langkah Pemprov DKI untuk menelusuri pasien positif Covid-19 yang berisiko menularkan virus kepada orang-orang di sekitarnya.

"Saya selalu sampaikan kalau ada angka positif harus kita syukuri ketahuan. Banyak dari kita yang menganggap kalau positif itu masalah," ujar Anies.

"Memang kita masih punya wabah, di dunia juga masih ada wabah.

Pilihannya mau ditemukan atau tidak. Kalau tidak ditemukan, angkanya kecil.

Saya berkali-kali menegaskan, kami bukan ingin menurunkan angka Covid-19, kami ingin menurunkan penyebaran Covid-19," lanjutnya.

BREAKING NEWS : Update COVID-19 Gunungkidul 29 Juli: Positif Bertambah 2 Kasus, 4 Pasien Sembuh

UPDATE 29 Juli Sore Sebaran Data Jumlah Kasus Virus Corona di 34 Provinsi Indonesia

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono sebelumnya mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani Covid-19.

Hal ini menyusul terus tingginya penambahan harian kasus Covid-19 di Jakarta.

"Ini menunjukkan penanganan Covid-19 di Jakarta kurang maksimal," ujar Gembong saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).

Menurut Gembong, kenaikan jumlah kasus jangan terus dikaitkan dengan tes swab dan metode polymerase chain reaction (PCR) yang diperbanyak.

Namun, seharusnya Pemprov DKI lebih menekan pada pencegahannya.

"Kalau memang kita bisa menekan secara baik maka mau dites berapa kali pun akan tertekan juga.

Jadi jangan kenaikan itu dikaitkan juga dengan kenaikan jumlah orang yang dites," tuturnya.

Menurut dia, apa yang dilakukan Pemprov DKI belakangan ini tak mampu menekan penyebaran corona.

Terlebih lagi, semakin banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.

"Berarti kita belum bisa menekan penyebaran itu secara masif di tengah masyarakat. Buktinya itu digelar tes secara massal maka menunjukkan kenaikan," kata dia.

Antisipasi Penularan Covid-19 di Lingkungan Kerjanya, Pemkab Bantul Bahas Wacana Rapid Test Massal

Sindir Warga yang Tak Pakai Masker

Gubernur Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2020).
Gubernur Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, warga yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah menunjukkan ketidakpedulian terhadap kesehatan orang-orang di sekitarnya.

Menurut Anies, pemakaian masker bukan hanya meminimalisir penularan Covid-19 terhadap diri sendiri, melainkan juga melindungi orang lain.

"Karena itu bila menggunakan masker, itu sedang mengatakan kepada semua orang yang di sekitar kita 'saya memikirkan keselamatan anda'.

Kalau ada orang yang tidak mau pakai masker, itu seperti mengatakan 'saya tidak peduli dengan keselamatan anda'," kata Anies.

Oleh karena itu, Anies menyampaikan penggunaan masker adalah protokol kesehatan terpenting yang harus dijalankan karena Covid-19 ditularkan melalui droplet.

"Kita menyadari penularan itu sangat mungkin, memang melalui butir-butir cairan yang keluar pada saat seseorang bersin, batuk, atau bahkan berbicara. Potensinya sangat besar," ungkap Anies.

Seperti diketahui, kasus Covid-19 masih tinggi di DKI Jakarta. Anies mengumumkan terjadi lonjakan penambahan pasien positif Covid-19 per Rabu hari yakni bertambah 584 kasus.

Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta berdasarkan laman corona.jakarta.go.id adalah 20.470 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rabu, Jakarta Bertambah 584 Kasus Covid-19, Ini Komentar Anies

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies: Orang yang Tak Mau Pakai Masker Seperti Mengatakan 'Saya Tidak Peduli Keselamatan Anda

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved