Bantul

Manfaatkan Petak Sawah, Bantul Punya Prospek Bagus untuk Budidaya Udang Galah

Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul berhasil mengembangkan budidaya udang galah dipetak lahan dusun Kanten, Desa

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul Yus Warseno (tengah) bersama BPTP Yogyakarta, saat memanen udang galah di Kebonagung, Imogiri Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul berhasil mengembangkan budidaya udang galah dipetak lahan dusun Kanten, Desa Kebonagung, Imogiri dan Desa Canden, Jetis, Bantul.

Budidaya udang galah tersebut, merupakan hasil kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta.

Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Yus Warseno mengatakan, kedepan pihaknya berencana untuk terus mengembangkan budidaya yang termasuk dalam spesies macrobrachium rosenbergii tersebut.

Pasalnya, kata dia, selama ini di Bumi Projotamansari hampir tidak ada petani yang melakukan budi daya udang galah dengan alasan sulit.

Tak Sampai Sejam Membuatnya, Kentang Goreng Isi Udang Mayo Ini Bisa Jadi Menu Cemilan Saat Lebaran

Namun dari penelitian selama enam bulan terakhir, pihaknya berhasil membuktikan bahwa budidaya udang galah cukup mudah.

Bahkan hasilnya menjanjikan. Panen perdana dari petak lahan seluas 4x5 meter persegi, mampu menghasilkan 30 kilogram udang galah.

Harga jualnya juga terbilang cukup tinggi.

Hasil pengecekan dipasar, kata dia, harga jual udang galah tembus diangka Rp 140 ribu/kilogram.

"Artinya ini pendapatan yang luar biasa," kata dia, Rabu (29/7/2020).

Yus Warseno mengungkapkan, cara budi daya udang galah ternyata tidak sulit bahkan cukup mudah.

Pihaknya hanya memanfaatkan media eceng gondok yang berfungsi sebagai tempat perlindungan yang nyaman bagi udang.

Hal itu berbeda dengan budi daya yang selama ini dikembangkan di sejumlah tempat dengan media paralon.

Selain itu, eceng gondok yang ditebar diatas permukaan kolam ternyata bisa dimanfaatkan sebagai penghasil oksigen, penyerap kotoran amoniak, sekaligus makanan alami dari udang.

Menurut Yus, udang galah merupakan spesies yang bisa hidup dan dibesarkan di air tawar.

Namun soal pembibitan tetap memerlukan air payau.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved