Gunungkidul
Sebulan Uji Coba Wisata, Dispar Gunungkidul Raup PAD Rp 842 Juta
Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono menyampaikan Uji Coba tersebut membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) menggelembung hingga Rp 842 juta.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Uji Coba wisata di Kabupaten Gunungkidul saat ini sudah berjalan selama sebulan lebih.
Tahap Uji Coba dibuka perdana pada 22 Juni lalu oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, dengan protokol kesehatan dan pembatasan kunjungan.
Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono menyampaikan Uji Coba tersebut membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) menggelembung hingga Rp 842 juta.
"Rinciannya Rp842.983.075 dari Uji Coba ke PAD Gunungkidul, dengan jumlah kunjungan mencapai 100.089 pengunjung," ungkap Harry kepada wartawan, Senin (27/06/2020) lalu.
• Kisah Barista Cilik Asal Gunungkidul, Tekuni Teknik Meracik Kopi dan Raih Sertifikat Internasional
Berdasarkan data tersebut, Harry mengatakan destinasi pantai selatan tetap mendominasi jumlah kunjungan.
Menyusul kemudian destinasi lain seperti Gunung Api Purba Nglanggeran, Lembah Ngingrong, hingga Gua Kalisuci.
Menurutnya, raupan pendapatan dari Uji Coba wisata ini sangat berpengaruh pada PAD. Sebab, selama penutupan aktivitas wisata beberapa waktu lalu, Pemkab otomatis kehilangan potensi pemasukan.
"Lewat adanya Uji Coba ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul perlahan mulai ada pemasukan," kata Harry.
Meski pemasukan mulai meningkat, Dispar tetap memastikan protokol kesehatan dijalankan di seluruh destinasi yang ada. Protokol dilaksanakan berdasarkan Prosedur Operasional Standar (POS) yang sudah disusun.
Kepala Dispar Gunungkidul Asti Wijayanti menyebut saat ini sudah ada 25 destinasi yang dibuka dengan protokol kesehatan ketat.
Jumlah ini meningkat pesat dibanding awal Uji Coba yang hanya membuka 4 destinasi.
• Lestarikan Budaya Lokal, Kodim 0730/Gunungkidul Gelar Pentas Pencak Silat
"Monitoring juga kami lakukan secara rutin, mengacu pada edaran yang dibuat oleh Dispar DIY," jelas Asti dihubungi pada Selasa (28/07/2020).
Asti memastikan saat ini seluruh destinasi sudah menyediakan fasilitas cuci tangan sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Akses masuk dan keluar pengunjung pun dibuat berbeda.
Walau destinasi yang dibuka sudah semakin banyak, Asti tetap mengimbau wisatawan untuk tetap mengenakan masker dan menjaga jarak selama berada di lokasi wisata.
"Para pengelola wisata sudah kami minta untuk terus mengingatkan wisatawan mematuhi aturan tersebut," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)