Bantul

Pilkada Bantul - Selain ke Suharsono, Demokrat Intens Juga Komunikasi dengan Koalisi Halim - Joko

Partai Demokrat yang sebelumnya digadang merapat ke calon Bupati Incumbent, hingga saat ini memastikan belum melabuhkan dukungan kepada pasangan calon

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kabupaten Bantul, Nur Rahmat JP saat menghadiri acara jalan sehat di Dusun Merten, Gadingharjo, Sanden, Bantul, Minggu (18/8/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Satu bulan menjelang pendaftaran bakal pasangan calon di Pilkada Bantul, sejumlah partai semakin intens berkomunikasi.

Tarik ulur dukungan terjadi.

Partai Demokrat yang sebelumnya digadang merapat ke calon Bupati Incumbent, hingga saat ini memastikan belum melabuhkan dukungan kepada pasangan calon manapun.

"Awal bulan depan, baru ada kepastian (dukungan)," kata Ketua DPC Demokrat Bantul, Nur Rakhmat JP, dihubungi pada Senin (27/7/2020)

Menurut dia, pihakanya akan menentukan dukungan pada awal bulan depan, karena masih menghormati komitmen partai di poros tengah sampai akhir Juli mendatang.

Diketahui, Demokrat merupakan salah satu partai penggagas terbentuknya poros tengah di Pilkada Bantul, bersama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Berhitung kursi legislatif, ketiga partai mengantongi 9 kursi.

Sudah cukup untuk mengajukan satu tiket pasangan calon.

Adu strategi Pilkada Bantul, Koalisi Ramping Abdul Halim dan Koalisi Gemuk Suharsono

Namun belakangan, poros tengah semakin goyah, seiring deklarasi dukungan yang diberikan oleh PPP kepada koalisi pasangan Suharsono - Totok Sudarto, pada 23 Juli lalu.

Nur Rahmat mengamini, poros tengah di Pilkada Bantul memang peluangnya semakin menipis.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan masih bisa terwujud.

"Karena kalau kita bicara politik, kan tidak bisa 1 tambah 1 sama dengan 2. Jadi masih sangat dinamis. Intinya, kita masih menghormati komitmen di poros tengah sampai akhir Juli," kata dia.

Jaga Keseimbangan

Nur Rakhmat mengungkapkan, seiring menuntaskan komitmen bersama poros tengah, pihakanya juga menjalin komunikasi dengan Suharsono sebagai bakal calon incumbent di Pilkada Bantul.

Kendati demikian, disinggung soal dukungan, Ia menegaskan sampai saat ini belum ada kepastian.

Bahkan, untuk menjaga keseimbangan, pihakanya mengaku menjalin komunikasi juga dengan pasangan Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo.

Keduanya bahkan dianggap sebagai sahabat baik.

"Jadi belum (ada kepastian dukungan). Kita masih intens komunikasi," kata dia.

Pilkada Bantul 2020, PAN Lebih Intens Komunikasi dengan Pasangan Halim - Joko

Sebelumnya, bakal calon di Pilkada Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan, pintu koalisi sampai saat ini masih terbuka lebar.

Pihaknya mengaku terus membangun komunikasi dengan partai lain yang saat ini, belum menentukan sikap dukungan.

Kendati demikian, saat ini pihaknya belum bisa menyampaikan perkembangan komunikasi, karena masih sangat dinamis.

"Minggu depan mudah-mudahan sudah ada keputusan, sehingga akan ada tiga partai (koalisi)," ucap Halim. Sejauh ini, Ia dipastikan akan maju Pilkada Bantul berpasangan dengan Joko Purnomo dalam koalisi PKB - PDIP.

Di sisi lain, Suharsono akan maju di Pilkada Bantul bergandengan dengan Totok Sudarto.

Bakal pasangan dengan Jargon Noto itu diakuinya sudah diusung dan didukung oleh Lima partai politik.

Antara lain, Gerindra, Nasdem, Golkar, PKS dan PPP. Total keseluruhan ada 20 kursi legislatif.

Selain itu, Suharsono juga mengklaim sudah berkomunikasi dengan dua partai lain yang kemungkinan akan ikut merapat kepada dirinya yaitu Demokrat dan Partai Bulan Bintang (PBB).

"PBB sudah (mendukung saya) tinggal Minggu depan Demokrat," klaim Suharsono.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved