Kisah Barista Cilik Asal Gunungkidul, Tekuni Teknik Meracik Kopi dan Raih Sertifikat Internasional
Remaja 14 tahun ini memilih untuk memanfaatkan waktu luang selama masa pandemi dengan "beralih profesi" menjadi barista.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Beragam aktivitas dilakukan masyarakat selama pandemi Covid-19 masih merebak di tanah air.
Sejumlah kreativitas pun cukup banyak tercipta saat sebagian masyarakat tak bisa bebas keluar rumah dan beraktivitas dari rumah.
Termasuk para pelajar yang belum bisa kembali ke sekolah, dan menjalani masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat tahun ajaran baru ini sudah dimulai.
Raka Ahmednusa Hunaifa Aziz adalah salah satunya, pelajar SMP di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini memiliki cara tersendiri mengisi waktu luangnya sembari menjalani aktivitas belajar dari rumah (BDR).
Remaja 14 tahun ini memilih untuk memanfaatkan waktu luang selama masa pandemi dengan "beralih profesi" menjadi barista.
• Laboratorium Berisi Ribuan Sampel Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta
• Suhu Udara Terasa Dingin karena Tiupan Angin Monsun Australia
Ia pun menekuni cara dan teknik meracik berbagai minuman kopi di rumahnya.
Raka, panggilan akrabnya, mengaku sudah mendalami ilmu barista sejak setahun terakhir ini.
Kemampuan baristanya semakin terasah sejak pandemi COVID-19.
"Kebetulan sekarang kan banyak waktu luang, jadi ya saya manfaatkan untuk jadi barista," jelas pelajar kelas 8, SMP Negeri 1 Wonosari ini ditemui belum lama ini.
Awal ketertarikan Raka terhadap kopi dimulai sejak melihat ayahnya yang juga hobi meracik minuman tersebut.
Ia pun kemudian mulai belajar, didampingi oleh ayahnya.
Raka sempat mendalami ilmunya di sekolah barista serta belajar lewat internet.
Selama proses mengenal dunia barista, Raka menjumpai berbagai kesulitan.
Mulai dari kesalahan saat proses membuat kopi, hingga alat pembuatan kopi yang rusak atau pecah saat digunakan.