Daftar Desa di Kabupaten Sleman yang Dilalui Tol Yogyakarta-Bawen

Daftar Rincian Desa di Kabupaten Sleman yang Dilalui Tol Yogyakarta-Bawen,

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
google.com
Peta Ilustrasi segitiga emas tiga kota Yogyakarta-Solo-Semarang yang akan dihubungkan Jalur Tol 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas Tol Yogyakarta-Bawen berharap Izin Penetapan Lokasi (IPL) dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X sudah turun pada akhir tahun nanti.

Namun demikian, proses pembebasan dan penggarapan lahan di trase Yogyakarta-Bawen dipastikan lebih kompleks.

Pasalnya, di jalur tersebut lahan yang digunakan mayoritas lahan persawahan milik warga.

Staff PPK Satker Pelaksana Jalur Bebas Hambatan (PJBJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) Yogyakarta-Bawen, Destanto Vendy mengakui hal itu.

Tahapan proses pengeringan dan pengerasan lahan persawahan membuat kompleksitas tinggi.

Selain itu, di exit tol jalur Yogyakarta-Bawen juga akan dibuat berupa simpang susun.

Ia menjelaskan, proses saat ini baru sosialiasi tahap awal.

Sementara persiapan dari PPK kali ini masih menunggu penerbitan IPL.

"Masih panjang memang prosesnya. Ya kami tergantung dari Dinas Pertanahan DIY," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya menginginkan Desember nanti proses IPL trase Yogyakarta-Bawen selesai pada Desember.

Dijelaskan olehnya, ada tiga Kecamatan, dan tujuh desa yang dilalui pembangunan jalan Tol di Kabupaten Sleman.

Dengan rincian, Kecamatan Tempel akan melewati Desa Banyurejo dengan luasan 166 bidang lahan, Tambakrejo 88 bidang, dan Sumberrejo 12 bidang

Di Kecamatan Seyegan Tol Jogja-Bawen akan melintasi Desa Margokaton seluas 190 bidang, Margodadi 76 bidang dan Margomulyo 106 bidang.

Untuk Kecamatan Mlati jalur tol ini hanya melewati Desa Tirtoadi dengan luas lahan terdampak 277 bidang.

"Kemarin ditargetkan Desember sudah harus selesai dan IPL sudah turun, total seluruhnta yang terdampak sekitar 915 bidang," ujarnya.

Vandy mengatakan, anggaran pembebasan lahan di jalur tersebut mencapai Rp6-7 triliun.

Sementara anggaran untuk konstruksi fisik, pihaknya belum mengetahui.

"Karena itu ranahnya PUPR ya. Kami PPK hanya soal pengadaan lahan saja," urainya.

Jika berjalan sesuai rencana, Desember nanti sudah dapat dimulai pembebasan lahan seiring dengan turunnya IPL dari Gubernur DIY.

Sementara terkait keterlibatan PPK dalam pengadaan lahan untuk SD N 1 Banyurejo yang terdampak pembangunan tol, pihaknya belum menentukan langkah.

Namun, pengadaan lahan pengganti nantinya akan dilakukan. Akan tetapi, sejauh ini tim PPK masih belum menentukannya.

"Kalau itu tetap kami lakukan pengadaan lahan pengganti. Tapi sekarang masih belum ya. Itu nanti bareng ketika IPL sudah turun. Kan jelas berapa luasan lahan yang terdampak," tutur dia.

Terkait kewajiban pembangunan sekolah pengganti, Vandy mengatakan sesuai aturan, pembangunan akan dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). 

ILUSTRASI: Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bawen
ILUSTRASI: Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bawen (skyscrapercity.com)

Ada Sekolah di Banyurejo di Sleman yang Terdampak dalam Pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen

Pembangunan Fisik Ruas Tol Bawen-Yogyakarta-Solo di Wilayah Yogyakarta Mulai 2022

Dispertaru Sosialisasi Rencana Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen

Sebelumnya, selain fokus pembebasan lahan serta pemasangan patok untuk ruas Solo-Yogyakarta, Dispertaru akan memulai sosialisasi tahap awal di ruas Yogyakarta-Bawen.

Sosialisasi itu pun akan dilakukan pada Rabu 22 Juli mendatang.

Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Tempel, Sleman akan menjadi kunjungan pertama pihak Dispertaru DIY.

"Yang terpenting memang itu, sosialisasi untuk jalur Yogyakarta-Bawen. Tanggal 22 nanti akan kami mulai di Tambakrejo," Kata Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Suprayitno, Jumat (17/7/2020).

Untuk wilayah Tambakrejo, Dispertaru DIY mencatat ada 88 Kepala Keluarga yang terdampak.

Sosialisasi tersebut berupa pemberitahuan terkait rencana awal pembuatan jalur Tol Yogyakarta-Bawen.

"Ada sekitar 88 KK yang terdampak, tapi itu perlu kami cocokkan kembali besok di lapangan," urainya.

Secara garis besar untuk pembangunan tol Yogya-Bawen rencananya akan melewati tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman dengan panjang mencapai 7,65 kilometer, dengan luas 49,6 hektare.

Sedangkan bidang yang terdampak pembungan tol Yogya-Bawan sebanyak 915 bidang.

Rincian kecamatan yang dilewati meliputi Kecamatan Tempel meliputi Desa Banyurejo 166 bidang tanah, Tambakrejo 88 bidang tanah dan Sumberrejo 12 bidang tanah.

Kecamatan Seyegan meliputi Desa Margokaton 190 bidang tanah, Margodadi 76 bidang tanah dan Margomulyo 106 bidang tanah.

Sedangkan untuk Kecamatan Mlati hanya melewati Desa Tirtoadi sebanyak 277 bidang tanah.

"Harapannya ya tidak ada kendala selama proses ke depannya," tuturnya.

Saat disinggung mengenai penetapan exit tol, Krido mengatakan lahan yang digunakan masih sama dengan pemaparan dari satker Kementerian PUPR.

Dapat dipastikan akan ada 6 pintu keluar (exit) tol yang berada dalam wilayah Kabupaten Sleman.

Empat exit tol dalam bentuk On/Off, sedangkan 2 lainnya berbentuk Simpang Susun (SS).

Exit On/Off lanjut Krido, diterapkan di pintu tol Maguwoharjo, UPNVYK, Monjali, dan Trihanggo (Gamping).

Sementara pintu keluar model SS berada di Prambanan-Manisrenggo dan Purwomartani.

"Masih sama tata letaknya. Mengenai perbedaan harga ganti rugi, itu menyesuaikan hasil dari tim appraisal," urainya.

Termasuk pemanfaatan serta penunjang perekonomian di exit tol tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. (Tribunjogja/Miftahul Huda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved