Kasus Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Bermula dari Kasus Impor Kini Jadi Transmisi Lokal
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengumumkan kasus baru Covid-19 di DIY pada 22 Juli 2020 di angka 21 kasus.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNjogja.com Yogyakarta -- Perjalanan kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada awalnya adalah kasus impor yang kemudian menjalar menjadi transmisi lokal.

Belakangan, kasus transmisi lokal banyak ditemukan di Kabupaten Bantul, tepatnya di Kecamatan Banguntapan. Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa hal tersebut menjadi perhatian Gugus Tugas Penanganan Covid-19. DIY.
"Semua kasus di DIY diawali dari impor. Impor itu ada dua, orang dari luar datang ke Yogya atau orang Yogya pergi ke luar lalu kembali ke Yogya. Sebelum dia merasa sakit, interaksi dengan penduduk, tetangga, keluarga, teman sehingga ada transminsi lokal. Sama dengan Banguntapan, diawali transmisi impor kemudian dalam wakti singkat terjadi transmisi lokal penyebaran di masyarakat," urainya saat jumpa pers di ruang kerjanya, Rabu (22/7/2020)
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengumumkan kasus baru Covid-19 di DIY pada 22 Juli 2020 di angka 21 kasus.
Adapun 13 dari 21 kasus tersebut terdeteksi sebagai karyawan di rumah sakit di Gunungkidul, Bantul, dan Sleman.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan, swab massal yang menyasar tenaga kesehatan maupun mereka yang bekerja di rumah sakit dan puskesmas terus digalakan di DIY.
Hasilnya, beberapa waktu belakangan ini kasus dengan latar belakang karyawan rumah sakit dan puskesmas pun mencuat.
Misalkan untuk 22 Juli 2020, karyawan rumah sakit yang dinyatakan positif yakni kasus 473 warga Bantul, kasus 476-485 seluruhnya warga Gunungkidul, kasus 486 warga Kota Yogyakarta namun karyawan di rumah sakit yang ada di Gunungkidul, dan kasus 488 warga Sleman.
"Karyawan yang merupakan hasil skrining tersebut bukan berasal dari satu rumah sakit yang sama di Gunungkidul," ujar Berty, Rabu (22/7/2020).
Berty menambahkan, bahwa 21 kasus baru tersebut didapati dari pemeriksaan sebanyak 508 sampel yang masuk ke laboratorium di DIY. Saat ini total kasus positif Covid-19 di DIY sebanyak 486 kasus.

Riwayat 21 Kasus Baru di DIY
- Kasus 470 laki-laki usia 62 tahun warga Kota Yogya riwayat perjalanan dari Jakarta
- Kasus 471 laki-laki usia 35 tahun warga Bantul riwayat dari Jakarta
- kasus 472 laki-laki usia 60 tahun warga Sleman riwayat perjalanan dari Pekalongan.
- kasus 473 perempuan usia 24 tahun warga Bantul riwayat skrining karyawan kesehatan RS
- Kasus 474 perempuan usia 47 tahun warga Kota Yogya riwayat kontak kasus 395
- kasus 475 laki-laki usia 41 tahun warga Kota Yogya riwayat kontak kasus 427.
- Kasus 476-485 merupakan hasil skrining kasus karyawan RS di Gunungkidul dan semuanya warga Gunungkidul
- Kasus 476 perempuan usia 49 tahun, kasus 477 laki-laki usia 35 tahun, kasus 478 perempuan usia 62 tahun, kasus 479 perempuan usia 19 tahun, kasus 480 perempuan usia 20 tahun.
- Kasus 481 perempuan usia 31 tahun, kasus 482 laki-laki usia 39 tahun, kasus 483 perempuan usia 28 tahun, kasus 484 laki-laki usia 42 tahun, dan kasus 485 perempuan usia 27 tahun.
- Kasus 486 laki-laki usia 39 tahun warga Kota Yogya dengan riwayat skrining kasus karyawan RS di Gunungkidul
Kasus lainnya yakni kasus 487 laki-laki usia 22 tahun warga Sleman riwayat perjalanan Kalimantan, kasus 488 perempuan usia 22 tahun warga Sleman riwayat skrining karyawan RS.
Kasus 489 perempuan usia 47 tahun warga Gunungkidul riwayat dalam penelusuran, dan kasus 490 perempuan usia 70 tahun warga Kulonprogo riwayat kontak kasus 399.
"Laporan kesembuhan kasus positif pada 22 Juli 2020 ada 2 tambahan kasus sembuh sehingga total kasus sembuh 332 kasus. Keduanya yakni kasus 370 laki-laki usia 13 tahun warga Gunungkidul dan kasus 318 perempuan usia 36 tahun warga Gunungkidul," ungkapnya.
Selanjutnya, terdapat laporan kasus positif meninggal sebanyak 1 kasus yakni kasus 389 laki-laki usia 60 tahun warga Sleman dengan komorbid sakit ginjal dan jantung.
Di samping itu, untuk PDP yang meninggal dalam kondisi belum sempat dilakukan pengambilan swab sejumlah 1 orang yakni laki-laki usia 62 tahun warga Gunungkidul dengan komorbid kencing manis.
Kepala BBTKLPP Yogyakarta Irene mengatakan bahwa saat ini pihaknya bekerja hampir 15 jam sehari dan menyelesaikan 8-10 batch pemeriksaan untuk DIY dan Jateng.
"Hampir 900-1.000 sampel kita periksa setiap hari dari kapasitas yang tadinya hanya 300 sample," ucapnya.
Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 22 Juli 2020 adalah total PDP sebanyak 2.217 orang di mana 133 orang masih menjalani perawatan.
Berdasarkan hasil lab, 486 orang dinyatakan positif (332 orang sembuh, 14 orang meninggal dunia), 1.557 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 174 orang (33 orang meninggal dunia). Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 8.217 orang.(kur)
--