Kisah Inspiratif
Demi Dapatkan Sinyal Internet, Mahasiswa dan Pelajar di Magelang Terpaksa 'Ngemper' di Pinggir Jalan
Meskipun gelap, ia pun memberanikan diri ke spot tersebut. Mengirim tugas di atas sepeda motor yang masih menyala untuk penerangan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Kadang, Teara membawa minuman.
Kadang juga, ibunya yang datang dan membawakan mereka cemilan, sembari mereka belajar.
Kendala dalam belajar pastilah ada.
Terlebih saat harus belajar di pinggir jalan seperti Teara, adik dan sepupunya.
Saat musim hujan, ia kehujanan.
Saat musim kemarau, kepanasan.
Apalagi saat harus belajar di jadwal siang, pas udara terik.
Ada lagi saat jadwal belajar dan kuliah dari dosen yang berganti mendadak.
Beberapa kali saat malam hari, Teara pun harus ke sana, hanya untuk mengirim tugas kuliah.
Meskipun gelap, ia pun memberanikan diri ke spot tersebut.
Ia kadang ditemani adiknya, Salma atau neneknya.
Mengirim tugas di atas sepeda motor yang masih menyala untuk penerangan.
"Pernah kehujanan. Tetapi saya sudah membawa payung. Waktu itu menunggu reda, tetapi akhirnya telat masuk kuliah daringnya. Jadi hanya kebagian akhir-akhir saja. Kalau panas sih tidak apa-apa, sudah biasa. Ada lagi pas dosennya jadwalnya ganti dadakan. Sementara saya tidak tahu, karena di rumah off dan tak ada sinyal," ujarnya.
• Kuliah Daring Mahal, Forum Rektor Indonesia Minta Pemerintah Tanggung Biaya Internet
Kadang-kadang, mereka juga was-was kalau-kalau ada orang yang berniat jahat.
Paman dari Teara sempat melarangnya belajar di pinggir jalan seperti itu.