Daya Tarik Wisata Ketep Pass Magelang Kembali Dibuka Selasa Besok, Protokol Kesehatan Dikedepankan
Destinasi wisata ini akan dibuka dibuka dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Daya Tarik Wisata (DTW) Ketep Pass di Kabupaten Magelang akan dibuka kembali mulai Selasa (21/7/2020) besok.
Destinasi wisata ini akan dibuka dibuka dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.
Jumlah dan waktu berkunjung dibatasi. Pengunjung wajib bermasker, cuci tangan dan jaga jarak. Petugas ber-APD lengkap.
Semua layanan wisata dibuka kecuali bioskop dan wisata buka setiap hari kecuali senin untuk pembersihan.
Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran, DTW Ketep Pass Magelang, Edward Alfian, mengatakan DTW Ketep Pass diizinkan dibuka kembali oleh Bupati Magelang melalui surat izin penyelenggaraan kegiatan atau usaha Nomor 100/512/01.01/2020.
Ketep pun direncanakan dibuka Selasa (21/7/2020) besok.
"Sudah (turun izinnya). Besok, Selasa (21/7/2020), kita mulai buka," kata Edward, Senin (20/7/2020).
Pembukaan kembali DTW Ketep Pass ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang menjadi syarat dari Bupati Magelang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang. Segenap syarat dan protokol telah dipenuhi pengelola.
Seperti pertama, seluruh pengunjung wajib mengenakan masker di semua titik di tempat wisata tersebut.
Pengunjung yang tak mengenakan masker, tidak diperkenankan masuk.
Pengunjung wajib mencuci tangan di 20 titik tempat cuci tangan yang disediakan. Sebelum cuci tangan, suhu tubuh diperiksa. Jika normal, maka diperbolehkan masuk.
"Seluruh pengunjung wajib pakai masker di semua titik. Di area ini wajib memakai masker. Pengunjung yang tidak mengenakan masker, maka tidak boleh masuk. Terus wajib mencuci tangan. Tempat cuci tangan atau wastafel kita ada sekitar 20 tempat cuci tangan. Sebelum cuci tangan harus cek suhu tubuh. Nanti yang aman, yang boleh masuk sesuai anjuran," kata Edward.
Pengelola juga telah membuat rambu-rambu dan arah arus pengunjung agar mereka dapat bergerak satu arah atau one way saja, sehingga mereka tidak akan berpapasan atau berkerumun.
"Setiap petugas dan informasi di setiap titik sudah kita lakukan, melakukan pemasangan informasi, arus pengunjung. Pengunjung sudah kita atur. Sudah kita simulasikan, pengunjung satu flow atau one way. Tidak ada jalur yang dilewati berpapasan oleh pengunjung. Kita siapkan rambu-rambu tersebut," tuturnya.