BPBD Bantul Siaga Hadapi Bencana Kekeringan, Mulai Petakan Titik-titik Rawan
BPBD Bantul Siaga Hadapi Bencana Kekeringan, Mulai Petakan Titik-titik Rawan
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Kabupaten Bantul sebagai salah satu wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis dengan kategori siaga.
Pemerintah daerah setempat pun berupaya melakukan antisipasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, pihaknya saat ini masih menginventarisir titik-titik mana saja yang tergolong rawan kekeringan.
Menurutnya, kemarau panjang akan mencapai puncaknya kisaran bulan Agustus mendatang.
"Tentunya, kita akan melakukan upaya mitigasi. Baik itu droping air, atau membenahi sumber-sumber mata air yang kondisinya ada beberapa yang perlu perbaikan," katanya, saat dikonfirimasi Senin (20/7/2020).
Dwi pun mengakui, BMKG sudah memberikan informasi kepada pihaknya, untuk mensiagakan diri terkait potensi puncak musim kemarau ini.
Ia berujar, keberadaan daerah perbukitan di sisi timur Bumi Projotamansari membuat ancaman tersebut jelas tidak bisa dihindari.
• Hadapi Musim Kemarau, BPBD DIY Siap Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
• Masuk Musim Kemarau, Permintaan Mesin Pompa Air di Kota Yogyakarta Meningkat
"Jadi, ini perlu kita siapkan segala antisipasinya, jangan sampai kemarau menjadi problem bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," terangnya.
Ia mengungkapkan, beberapa titik di Bantul yang dianggap rawan kekeringan antara lain, Kecamatan Piyungan, Imogiri, Dlingo, serta sebagian Pajangan.
Pihaknya juga senantiasa memantau andai muncul titik-titik lain yang menghadapi potensi serupa menjelang puncak kemarau.
"Kalau titik-titik rawan kekeringannya masih sama. Tetapi, belum tahu kalau di bulan Agustus nanti, bisa bertambah, atau berkurang. Ini terus kita pantau," ujarnya. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)